Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar menyebutkan  kolaborasi Program Transportasi Commuter Metromoda (Co'mo) dan Program Kota Masa Depan (Future Cities) melalui sistem Transportasi Antarmoda Terpadu menggunakan sistem kendali dapat wujudkan transportasi rendah emisi karbon.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Rabu, mengatakan transportasi Co'mo dan Program Future Cities dapat berkolaborasi untuk mewujudkan sistem transportasi yang rendah karbon di Makassar.

"Terima kasih kepada Kedutaan Kerajaan Inggris sudah datang dari Jakarta, kepada WRI, provinsi, Polrestabes dan teman-teman OPD Pemkot. Mari kita sama-sama fokus agar ini cepat kita tangani sehingga sistem transportasi kita bagus," ujarnya.

Danny -- sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan program moda transportasi yang direncanakannya yakni Co'mo bisa disinergikan dengan program transportasi kerja sama Kemenhub dan Kerajaan Inggris.

Ia mengaku kerja sama dengan berbagai pihak menjadi peluang yang baik untuk menata transportasi di Makassar.

"Penting sekali untuk memberi pengertian tentang ketangguhan kota yang berkelanjutan terhadap perubahan iklim dan dampaknya dalam semua dimensi, sehingga masyarakat luas memahami bahayanya, mulai dari perencanaan, hingga operasional," katanya.

Apalagi saat ini beberapa titik ruas jalan kondisinya belum diperbaiki total terutama yang berkaitan dengan program pusat.

Ia menyebutkan para otoritas terkait  jalan di Makassar perlu memperhatikan lagi wewenangnya.

"Yang penting diperbaiki jalan kita kembali semula karena banyak netizen tidak tahu otorisasi. Ada jalan nasional, provinsi juga kota. Nah masih banyak yang belum tahu itu," tuturnya.

Lebih jauh, dia katakan, gagasan yang lebih besar tidak hanya untuk Sudirman Loop saja tetapi Makassar Loop. Yang nantinya menghubungkan kecamatan-kecamatan, sehingga potensi bangkitan dan tarikannya dapat diakomodasi.

Pakar Prasarana Transportasi/Spesialis Konsultan World Resources Institute (WRI) Lucky Caroles mengatakan program future city adalah suatu konsep yang luar biasa yang memberikan gambaran kota masa depan yang bersih, sehat, aman, nyaman, dan tangguh.

Ia menyebut goncangan adalah sesuatu kejadian yang tiba- tiba seperti banjir, gempa dan sebagainya.

Sedangkan beban adalah yang berhubungan dengan kejadian yang tidak serta merta seperti macet, utilitas yang kurang baik dan lainnya.

"Tujuan kegiatan ialah mau mendengarkan masukan dari seluruh stakeholder di Makassar baik berupa kondisi eksisting, permasalahan serta perencanaan-perencanaan yang sementara dilakukan/dijalankan baik berupa fisik dan kajian," kata Lucky.

Termasuk, jelas dia, ialah solusi yang ditawarkan dan bagaimana harapan yang diinginkan.

Pihaknya bersyukur bahwa Pemerintah Inggris melalui WRI sangat peduli terhadap sistem transportasi Makassar.

"Tentu kita berharap ini akan berkembang menjadi sistem transportasi yang terintegrasi dan tangguh," ucapnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024