Kendari (ANTARA Sulsel) - Salah satu bahan makanan pokok dari sagu yang dihasilkan dari berbagai kabupaten di Sulawesi Tenggara (Sultra) belakangan ini, cukup dimintai pasaran antrapulau khususnya di Pulau Jawa.

Salah seorang pengusaha pembeli sagu antarpulau di Kota Kendari, Mansur Gama di Kendari, Senin, mengatakan, belakangan ini kewalahan memenuhi permintaan pasar untuk kebutuhan konsumsi warga di wilayah Kota Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya.

"Sebenarnya, berapa pun produk sagu yang dibeli dipasaran, penjualannya tetap laris di pasaran Surabaya," kata Mansur yang juga Pimpinan UD Mujur Jaya.

Ia mengatakan, setiap satu bulan pihaknya mengantarpulaukan sagu basa dari pelabuhan Kendari ke Surabaya antara 100-150 ton, atau 4-5 kontainer dalam satu bulan.

Ia mengatakan, harga sagu basa pada tingkap pedagang pengumpul dibelinya antara Rp1.300-Rp1.400 per kilogram. Sedangkan harga jula setelah tiba di pasaran di surabaya bervariasi antara Rp1.700-Rp1.800 per kilogram.

"Harga pembelian itu, diluar biaya angkut dari tempat dimana bahan baku sagu itu dibeli pada kelompok pedagang pengumpul hingga ke Pelabuhan Kota kendari.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra, H Sahibo mengatakan, perdagangan antarpulau beberapa produk hasil bumi khususnya perkebunan, hasil kehutanan dan Pertanian cukup meningkat belakangan ini.

Ia mengatakan, banyaknya permintaan pasar terhadap produk hasil bumi dari Sultra itu, setelah pihak Disperindag Sultra melakukan kegiatan pasar lelang produk komoditi yang dilakukan sekali dalam 2-3 bulan.

"Jadi ivent pasar lelang akhir-akhir ini bernilai sangat positif karena mempertemukan antara petani sebagai pengelola dan penghasil produk hasil bumi dengan para pedagang dan pengusaha pembeli," katanya.

Kegiatan pasar lelang itu kata Sahibo, memberi peluang para petani untuk menawarkan produk i hasi berbagai hasil produksi perkebunan dan pertanian mereka secara transparan, dan sekaligus menutup keran bagi para tengkulak yang selama ini selalu mengejar keuntungan untuk pribadi mereka.

Editor : E.S. Syafei

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024