Makassar (ANTARA) - Direktur Utama PT Anugerah Bangsa Indonesia Ade Gustin Yuwono, mengatakan Primaya IVF Makassar telah menangani 320 pasangan program bayi tabung pada 2022.
"Kami melayani sekitar 1.300 pasien pada 2022 yang mana 320 diantaranya menjalani program bayi tabung. Sementara yang lainnya pada umumnya melakukan konsultasi," ujar Ade Gustin pada kegiatan relaunching di Makassar, Ahad.
Ia menjelaskan, jumlah pasangan program bayi tabung diprediksi akan semakin besar dengan hadirnya berbagai terobosan teknologi modern sebagai upaya meningkatkan peluang keberhasilan program bayi tabung.
Di antaranya meliputi program IUI, IVF dengan ICSI dan IMSI, analisis kromoson modern dengan teknologi PGT-A, timelapse incubatir, teknologi ERA/MIRA untuk embrio transfer yang optimal, embryo, sperm, Ooxlcty Preservation dan sebagainya.
Terobosan teknologi modern ini, kata dia, membuat Primaya IVF menyamai sarana dan prasarana yang dimiliki di sejumlah negara diantaranya Malaysia, Singapura ataupun Australia.
"Saat ini kami telah melakukan peningkatan fasilitas maupun kapasitas Klinik Primaya IVF, dilengkapi dengan teknologi terbaru," ucapnya.
Menurut dia, fasilitas teknologi ini merupakan satu-satunya di Sulawesi, Kalimantan dan tentu saja Maluku serta Papua. Tingkat keberhasilan program bayi tabung di Primaya IVF Makassar juga lebih tinggi yakni antara 47 hingga 48 persen," katanya.
Selain dukungan teknologi modern, Primaya IVF Makassar juga siap melayani dengan tim klinisi yang baru di antaranya, Prof. John Rambulangi, Dr. Samrichard Rambulangi, dr. Nathalia V. Mappewali dan dr. Rahmawati Thamrin. maupun jaringan dokter ahli lainnya di luar Kota Makassar.
"Jadi kami juga menggandeng stakeholder atau rumah sakit-rumah sakit (swasta atau pemerintah) di KTI untuk layanan program bayi tabung," ujarnya.*
"Kami melayani sekitar 1.300 pasien pada 2022 yang mana 320 diantaranya menjalani program bayi tabung. Sementara yang lainnya pada umumnya melakukan konsultasi," ujar Ade Gustin pada kegiatan relaunching di Makassar, Ahad.
Ia menjelaskan, jumlah pasangan program bayi tabung diprediksi akan semakin besar dengan hadirnya berbagai terobosan teknologi modern sebagai upaya meningkatkan peluang keberhasilan program bayi tabung.
Di antaranya meliputi program IUI, IVF dengan ICSI dan IMSI, analisis kromoson modern dengan teknologi PGT-A, timelapse incubatir, teknologi ERA/MIRA untuk embrio transfer yang optimal, embryo, sperm, Ooxlcty Preservation dan sebagainya.
Terobosan teknologi modern ini, kata dia, membuat Primaya IVF menyamai sarana dan prasarana yang dimiliki di sejumlah negara diantaranya Malaysia, Singapura ataupun Australia.
"Saat ini kami telah melakukan peningkatan fasilitas maupun kapasitas Klinik Primaya IVF, dilengkapi dengan teknologi terbaru," ucapnya.
Menurut dia, fasilitas teknologi ini merupakan satu-satunya di Sulawesi, Kalimantan dan tentu saja Maluku serta Papua. Tingkat keberhasilan program bayi tabung di Primaya IVF Makassar juga lebih tinggi yakni antara 47 hingga 48 persen," katanya.
Selain dukungan teknologi modern, Primaya IVF Makassar juga siap melayani dengan tim klinisi yang baru di antaranya, Prof. John Rambulangi, Dr. Samrichard Rambulangi, dr. Nathalia V. Mappewali dan dr. Rahmawati Thamrin. maupun jaringan dokter ahli lainnya di luar Kota Makassar.
"Jadi kami juga menggandeng stakeholder atau rumah sakit-rumah sakit (swasta atau pemerintah) di KTI untuk layanan program bayi tabung," ujarnya.*