Makassar (ANTARA) - Perum Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat merespons kebijakan pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) yang menaikkan harga Gabah Kering Panen (GKP) dari Rp4.200 per kilogram menjadi Rp5.000 per kilogram di tingkat petani jelang musim panen.

"Harapan kita semoga dengan harga baru ini serapan bisa kita maksimalkan sesuai target yang sudah diberikan," ujar Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulselbar H Bakhtiar AS saat dikonfirmasi di Makassar, Senin.

Dalam rangka menjaga stabilitas dan keseimbangan harga gabah/beras baik di tingkat petani, penggilingan, pedagang, serta masyarakat, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menerbitkan Surat Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor: 62/KS.03.03/K/3/2023 tentang Fleksibilitas Harga Gabah Atau Beras Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah.

Keputusan tersebut berlaku per 11 Maret 2023 sampai dengan penerbitan Peraturan Badan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terkait harga pengadaan Bulog guna pengisian Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Untuk GKP Rp5.000 per kilogram, Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan Rp6.200 per kilogram. GKG di gudang Perum BULOG Rp6.300 per kilogram dan beras di gudang Perum Bulog Rp9.950 per kilogram.

Sebelumnya harga GKP mengacu pada Permendag Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah atau Beras. HPP gabah kering panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan Rp 4.200 per kg, GKP di tingkat penggilingan Rp 4.250 per kg, gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan Rp 5.250 per kg, dan beras medium di gudang Bulog Rp 8.300 per kg.

Menurut Bakhtiar, musim panen akan segera berlangsung pada sejumlah daerah sentra penghasil beras di wilayah Sulselbar, sehingga pihaknya bersiap menyerap beras petani.

"Saat ini (beras) sudah mulai masuk secara bertahap, karena panen baru mulai, jadi jumlahnya belum begitu massif. Saat ini yang sudah masuk baru di wilayah sentra seperti Kabupaten Wajo, Bone, Sidrap, Soppeng dan Kota Parepare," katanya.

Pihaknya optimistis untuk serapan gabah/beras petani pada musim panen tahun ini sesuai target CBP dapat dimaksimalkan.

"Insya Allah, mudah-mudahan bisa melebihi target. Tahun 2022 kita bisa capai (serap) 280 ribu. Untuk tahun ini sesuai RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) sekitar 217 ribu ton," katanya menambahkan.

Dikonfirmasi secara terpisah Sekretaris Serikat Petani Indonesia (SPI) Cabang Kabupaten Pinrang Achi mengatakan sudah mengetahui adanya SK tersebut berkaitan kenaikan harga gabah yang ditetapkan pemerintah. Sebab, sebelumnya ada penolakan dari petani.

"Awalnya, banyak penolakan dari petani dan kami sempat demo karena harganya di bawah itu, Rp4.200 ini jelas merugikan petani. Tapi, alhamdulilah membuahkan hasil. Harga Rp5 ribu kami rasa sudah sesuai," ujar Achi.

Meski demikian, kendala lain dialami petani adanya potongan sampai 10 kilogram dari para tengkulak setiap timbangan dengan berbagai alasan. Ini juga sangat merugikan para petani. Pihaknya berharap, aparat penegak hukum menindak modus yang dilancarkan para tengkulak tersebut.


Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024