Gowa (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan melakukan penanaman 4.000 bibit berbagai jenis pohon dalam rangka Penghijauan Lahan Kritis di Kawasan Hutan Produksi, Desa Tonasa, kabupaten setempat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gowa Azhari Azis di Gowa, Rabu, mengatakan sebanyak 4.000 bibit pohon berbagai jenis disiapkan Pemkab Gowa. Kegiatan ini dilakukan karena banyak lahan kritis yang kondisinya memprihatinkan.

"Lahan yang kita gunakan di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolopao ini memang cukup luas dan selama ini digarap oleh warga, kondisinya kritis, sehingga kami lakukan penanaman pohon di sini. Sesuai dengan arahan Bupati Gowa, kita akan melakukan penanaman ini tiga bulan sekali dan kita akan tetap meninjau lokasi ini untuk melihat apakah yang kita tanam pada hari ini bisa tumbuh atau tidak," ujarnya.

Adapun jenis bibit pohon yang ditanam bermacam-macam, di antaranya pohon bitti, mahoni, akasia, tembesu, jati putih, dan berbagai jenis lainnya.

"Apabila ada yang tidak tumbuh, akan diadakan penyulaman, sehingga pohon-pohon yang mati kita ganti kembali," katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni mengatakan penanaman pohon kali ini sudah dilakukan yang kedua kalinya dengan rentang waktu per tiga bulan.

"Kita harapkan penanaman pohon di lahan kritis ini mampu memperbaiki lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Gowa," katanya.

Sebelumnya, kegiatan serupa dilakukan di Kecamatan Tinggimoncong dan Tombolopao pada 5 November 2022. Upaya ini dilakukan dengan harapan penanaman pohon tersebut bisa memperbaiki lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Gowa.

Kondisi kerusakan hutan saat ini lebih dari 2 juta hektare per tahun. Untuk itu, kata Wabup Gowa, sebagai bentuk kepedulian Pemkab Gowa dalam pelestarian lingkungan hidup, pihaknya melakukan penanaman pohon secara kontinyu setiap tiga bulan.

"Kita harus prihatin bahwa hutan kita mengalami kerusakan lebih dari 2 juta hektare per tahun. Kondisi buruk itu tidak boleh dibiarkan terus-menerus dan harus dihentikan mulai sekarang. Sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Gowa dalam pelestarian lingkungan, kita akan melakukan penanaman pohon secara kontinyu, yaitu setiap tiga bulan sekali," kata Karaeng Kio, sapaan akrab Wakil Bupati Gowa ini.

Ditambah dengan pencemaran udara yang mengakibatkan planet bumi tidak cerah lagi, karena penuh dengan polusi. Sementara lahan di sekitar sering terlihat gersang dan hutan banyak yang rusak, akibatnya ketika musim hujan datang sejumlah wilayah kerap mengalami bencana banjir dan tanah longsor.

"Sebaliknya pada musim kemarau kita mengalami kekeringan, ini pertanda bahwa hutan dan lingkungan kita mulai rusak, hutan dan lingkungan yang mulai rusak tidak dapat lagi berfungsi sebagai pengatur tata air bagi kehidupan manusia," kata Abd Rauf yang hadir didampingi Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Gowa Hj Mussadiyah Rauf.

Wabup Gowa berharap dengan dilakukannya penanaman pohon ini bisa menjadi contoh bagi warga sekitar dan masyarakat Kabupaten Gowa secara keseluruhan untuk mulai membiasakan diri menanam pohon sejak dini.

"Mudah-mudahan dengan penanaman pohon yang kita lakukan ini masyarakat yang ada di Kabupaten Gowa ikut serta untuk menanam pohon, dengan jumlah penduduk di Kabupaten Gowa yang hampir 800.000, tentu bisa kita perbaiki lingkungan yang rusak ini," harapnya.

Wabup Gowa juga berterima kasih kepada semua pihak, termasuk para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) bersama jajarannya yang hadir menyukseskan kegiatan penanaman pohon, dengan harapan pohon-pohon yang ditanam hari ini bermanfaat bagi anak dan cucu di masa mendatang.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024