Mamuju (ANTARA Sulsel) - Direktur Utama PT Malindo, Dr.H. Zakaruddin, mengingatkan agar Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, lebih memperhatikan pengembangan tanaman holtikultura seiring dengan rencana pengelolaan tujuh Produksi Unggulan Daerah (PUD) berbasis industri rumah tangga.

"PT Malindo telah membangun kerjasama dengan Pemprov Sulbar, terkait pengembangan home industry. Karena itu, Pemprov harus mampu menyiapkan stok bahan baku berupa tanaman holtikultura," kata Dr. H Zakaruddin, saat berada di Mamuju, Selasa.

Menurutnya, pengembangan tujuh PUD ini akan membutuhkan bahan baku seperti ubi kayu, jagung dan berbagai jenis tanaman lainnya.

"Jika Pemprov Sulbar tidak siap, maka dikhawatirkan kita kekurangan bahan baku atau mengandalkan bahan baku impor dari daerah lain," jelasnya.

Zakaruddin menyampaikan, keberhasilan pengembangan PUD sangat tergantung komitmen pemerintah daerah.

"Dukungan Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, terhadap pengembangan PUD sangat luar biasa. Kami yakin, program ini akan berjalan sukses karena DPRD Sulbar turut memberikan respon positif," ungkapnya.

Sebelumnya, Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, menyampaikan stok bahan baku di daerahnya akan mampu mencukupi berapa pun kebutuhannya.

"Dinas Pertanian telah menggenjot pengembangan tanaman holtikultura. Ini dilakukan sekaitan dengan rencana pengembangan tujuh produk unggulan berbasis industri rumah tangga," ungkap Anwar.

Dengan dukungan lahan yang memadai, kata dia, maka pengembangan tanaman holtikultura masih sangat memungkinkan untuk terus dikembangkan.

Gubernur menyampaikan, pengembangan "home industry" ini dianggap mampu menciptakan wirausaha baru dan mampu menekan angka kemiskinan.

Selama ini kata dia, kerjasama dengan PT Malindo terbukti mampu melahirkan wirausahawan baru bail di Sulsel maupun daerah-daerah luar pulau Sulawesi.

Ia menyampaikan, setelah berhasil membina 500 orang calon wirausaha baru maka tahun ini akan kembali merekrut masing-masing 300 orang dari enam kabupaten di Sulbar untuk dikirim mengikuti pelatihan kewirausahawan di kabupaten Luwuk Utara, Sulsel.

"Pemerintah telah menargetkan untuk menciptakan 10.000 wirausahawan baru industri skala rumah tangga hingga akhir 2015," urainya.

Selain mampu menciptakan lapangan kerja baru, kata gubernur, juga ikut menekan angka kemiskinan dan berpotensi menjadi penopang bertambahnya sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah).

"Masyarakat di Sulbar tidak boleh ada yang menganggur khususnya bagi kaum wanita. Karenanya, dengan pengembangan `home industry` Sulbar akan mampu mewujudkan harapan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," ucapnya. Agus Setiawan

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024