Mamuju (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, membangun hutan kota seluas lima hektare untuk menjaga wilayah itu tetap asri, lestari, dan meminimalisasi dampak dari kerusakan lingkungan.

Kepala Seksi Reboisasi dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Pemkab Mamuju Syamsul Bahri di Mamuju, Selasa, mengatakan pada 2013 dialokasikan anggaran sekitar Rp66 juta guna membangun hutan kota dengan luasan mencapai lima hektare melalui APBD Mamuju.

Ia mengatakan hutan yang dikembangkan itu akan bermanfaat untuk masyarakat karena juga akan membuat cuaca menjadi sejuk, meski panas terik, dan akan menjaga keindahan Kota Mamuju.

Ia mengatakan hutan kota di Mamuju telah dikembangkan sejak 2007 diawali dengan menanam pohon trembesi sekitar 1.000 pohon di belakang Kantor Bupati Mamuju di Kelurahan Karema dengan luas lahan sekitar lima hektare.

Ia mengatakan hutan kota di Mamuju akan terus dikembangkan hingga luasnya mencapai sepersepuluh dari luas secara keseluruhan Kota Mamuju, yang panjang wilayah kotanya mencapai 10 kilometer

"Mamuju mengalami peningkatan pesat seiring daerah ini menjadi ibu kota provinsi, sehingga sejak dini harus diantisipasi untuk mencegah terjadinya dampak dari kerusakan lingkungan dengan membangun hutan kota," katanya.

Selain membangun hutan kota, Mamuju juga mengalokasikan anggaran untuk penghijauan Kota Mamuju sekitar Rp145 juta melalui APBD setempat.

Ia mengatakan untuk mencegah terjadi dampak lingkungan dari pembangunan yang semakin pesat di Mamuju, pihaknya juga akan mencanangkan program reboisasi atau penghijauan kota pada Hari Bumi dengan menanam pohon di jalur hijau bersama dengan masyarakat.

"Kelestarian lingkungan sangat berharga bagi generasi kita sehingga harus tetap dijaga agar tetap lestari dan terpelihara dari dampak lingkungan," katanya. MH Atmoko

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024