Makassar, (ANTARA Sulsel) - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Margiono mengatakan, pers yang keras dapat mendidik masyarakat menjadi demokratis.

"Pers yang memiliki sikap tegas dan memiliki wibawa, dapat mendidik masyarakat untuk hidup berdemokrasi," kata Margiono pada peringatan Hari Pers Nasional di Kabupaten Takalar, Minggu.

Dia mengatakan, sikap tegas dan keras itu ditunjukkan dalam pemberitaannya yang tidak memihak pada kepentingan dan golongan tertentu.

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, perlunya pengambil kebijakan dalam redaksi untuk memilah berita yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, termasuk memberikan semangat dan motivasi dalam pembangunan daerah dan negara.

"Jadi setiap akan menurunkan berita, cek dulu apakah berita yang akan diturunkan itu memberikan manfaat. Apalagi, amanah yang diemban oleh pers sebagai bagian alat perjuangan bangsa dan negara," katanya.

Menurut dia, berita yang dapat membangkitkan optimisme dan semangat untuk membangun akan lebih baik, dibandingkan hanya menyajikan berita caci-maki dan kritikan yang tidak disertai solusi.

Pada kesempatan yang sama, Margiono juga memberikan apresiasi terhadap Sulawesi Selatan yang dinilai sebagai tempat yang tepat untuk belajar tentang dinamika dan demokrasi.

"Apabila ingin belajar dinamika dan demokrasi, maka Sulsellah tempatnya. Termasuk mempelajari kerasnya dinamika politik dan dinamika persnya," katanya.

Pada peringatan HPN dan HUT PWI Sulsel di Takalar, juga digelar penyerahan penghargaan karya jurnalistik bagi wartawan dan karya tulis bagi siswa SMA. Juara pertama pemenang karya jurnalistik diraih Sikki dari Tabloid Lintas dengan judul tulisan "Butir-Butir Garam Bisa Jadi Kristal-Kristal Berlian".

Sedang juara kedua Elvianus Kaweangian dari Pedoman yang mengangkat tulisan "Gerabah Takalar Butuh Sentuhan Teknologi" dan juara ketiga Asnawin dari online Kampus mengusung judul tulisan "Menggagas Eduwisata dan Ekowisata di Takalar".

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024