Palu (ANTARA Sulsel) - Bulog Sulawesi Tengah siap menampung hasil panen petani kedelai dengan harga sesuai standar yang ditetapkan pemerintah.

"Soal tempat penampungan tidak ada masalah," kata Kepala Perum Bulog Sulteng Damin Hartono di Palu, Senin.

Ia mengatakan Bulog Sulteng masih memiliki gudang cukup memadai untuk menampung produksi petani di setiap kabupaten dan kota.

Hingga kini kapasitas gudang Bulog tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Sulteng mencapai 45 ribu ton.

Menurut dia, dengan kapasitas gudang yang ada sekarang ini masih bisa digunakan untuk menampung beras maupun kedelai.

Begitu pula soal kesiapan dana untuk membeli kedelai, Bulog dipastikan menyiapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

Soal tempat penampungan maupun dana, Damin mengatakan tidak ada kendala.

Namun yang paling penting sekarang ini mencari tahu berapa areal dan produksi petani. Juga berapa sebenarnya kebutuhan kedelai di Sulteng setiap harinya.

Tentu harus koordinasikan dengan intansi terkait seperti dinas pertanian, perdagangan dan BPS. "Soalnya mereka yang tahu baik luar areal, produksi dan jumlah kebutuhan," katanya.

Jika kebutuhan sudah diketahui, maka Bulog dalam membeli produksi petani sudah tentu disesuaikan dengan kebutuhan.

"Kalau ternyata hasil panen petani belum mencukupi kebutuhan, barulah Bulog mendatangkan pasokan dari luar, termasuk impor," katanya.

Tetapi jika memang hasil produksi petani bisa memenuhi kebutuhan sendiri, kenapa harus mendatangkan dari luar daerah.

"Kita berharap kebijakan pemerintah dengan mempercayakan tata niaga dekelai kepada Bulog akan menguntungkan petani bisa mendapatkan harga yang layak," katanya.

Sama seperti dengan beras, Bulog membeli berdasarkan standar harga yang ditetapkan pemerintah. "Ada HPP beras dan Bulog membeli sesuai HPP," ujarnya.

Demikian pula dengan kedelai. Pemerintah akan menetapkan HPP kedelai dan Bulog tentu membeli sesuai dengan HPP.

Jika harga kedelei di pasaran lebih tinggi dari HPP, petani silahkan menjual hasil produksinya ke pasar. "Tapi kalau harganya lebih rendah, silahkan pula menjual kepada Bulog seperti halnya yang selama ini terjadi pada kebutuhan pokok (beras/gabah).

Sementara pertumbuhan produksi kedelai Sulawesi Tengah selama lima tahun terakhir cukup signifikan yaitu sebesar 16,27 per tahun.

Data Dinas Pertanian Sulteng menyebutkan setiap tahun produksi petani untuk komoditas kedelai sebanyak 4.348 ton biji kering.

Potensi pengembangan kedelai di Sulteng masih cukup luas yakni potensi lahan pengembangan kedelai pada lahan irigasi mencapai 158.272 hektare dan lahan kering seluas 1.300.043 hektare. Budi Suyanto

Pewarta : Anas Masa
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024