Makassar (ANTARA) - Jamaah An-Nadzir di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, telah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada Kamis (20/4) dan rencananya akan melaksanakan Shalat Id Idul Fitri 1444 Hijriah pada Jumat, 21 April 2023.
"Pada Kamis, 20 April 2023, puasa pada hari itu tidak full sampai maghrib (hanya setengah hari saja), dan jamaah An-Nadzir sudah buka puasa," kata Pimpinan Jamaah An-Nadzir Gowa, Muhammad Samiruddin Pademmui melalui keterangannya di terima, Selasa.
Ia mengatakan, hal itu dikarenakan adanya prediksi peristiwa Gerhana Matahari hibrida pada Kamis (20/4) sekitar pukul 12.15 Wita. Sehingga hal ini sebuah tanda dan bukti nyata menunjukkan terjadinya pergantian bulan atau konjugsi/new moon maupun ijtima Ramadhan ke bulan Syawal 1444 Hijriah tahun 2023.
Selain itu, pergantian bulan/konjungsi/new moon/Ijtima Ramadhan ke Syawal ditandai dengan Gerhana Matahari hibrida yang diprediksi terjadi sekitar pukul 12.15 Wita dan pasang puncak (konda) air laut di hari Kamis tersebut.
Sedangkan perhitungan pada Ramadhan ke 29, bertepatan Rabu 19 April 2023, bulan akan terbit di timur sekitar pukul 04.56 Wita dan tenggelam di barat sekitar pukul 17.17 Wita. Diketahui, bahwa selama bulan di timur masih duluan terbit dari pada matahari, itu artinya masih bulan tua.
Begitu pula di barat, selama bulan masih duluan terbenam daripada matahari, maka itu artinya masih bulan tua (meskipun sulit dilihat secara kasat mata, sebagaimana sulitnya melihat hilal atau bulan baru).
Dan pada Ramadhan ke 30, bertepatan pada Kamis (20/4), bulan masih duluan terbit di timur sekitar pukul 05.46 Wita, sementara matahari terbit sekitar pukul 05.54 WITA (selisih plus minus 8 menit). Artinya, ini masih bulan tua Ramadhan 1444 Hijriah, namun perjalanannya sudah tidak sampai ke Barat.
"Hal ini sesuai dengan adanya fenomena alam yang secara Sunnatullah terjadinya Gerhana Matahari hibrida sekitar pukul 12.15 Wita diikuti terjadinya pasang puncak (konda) air laut, sebagai salah satu indikator dan parameter pergantian bulan," katanya.
Menurut dia, ajaran ini dilakukan sebagaimana yang diajarkan dan dicontohkan oleh guru dan imam KH Syamsuri Abdul Madjid agar demi kehati-hatian dan menjaga hukum dan mengharamkan puasa di 1 Syawal.
Untuk itu, kata Samiruddin, Jamaah An-Nadzir akan melakukan buka puasa setelah selesai melaksanakan shalat sunnah Kusuf (shalat gerhana) yang diprediksi terjadi hingga pukul 12.30 Wita
"Shalat sunnah Kusuf dilakukan secara berjamaah di Masjid Baitul Muqaddis Pondok An Nadzir atau dilakukan di rumah masing-masing berjamaah bersama keluarga. Karena pergantian bulan, maka kami jamaah An Nadzir memutuskan Shalat Id Idul Fitri pada hari Jumat, 21 April 2023," katanya menambahkan.*
"Pada Kamis, 20 April 2023, puasa pada hari itu tidak full sampai maghrib (hanya setengah hari saja), dan jamaah An-Nadzir sudah buka puasa," kata Pimpinan Jamaah An-Nadzir Gowa, Muhammad Samiruddin Pademmui melalui keterangannya di terima, Selasa.
Ia mengatakan, hal itu dikarenakan adanya prediksi peristiwa Gerhana Matahari hibrida pada Kamis (20/4) sekitar pukul 12.15 Wita. Sehingga hal ini sebuah tanda dan bukti nyata menunjukkan terjadinya pergantian bulan atau konjugsi/new moon maupun ijtima Ramadhan ke bulan Syawal 1444 Hijriah tahun 2023.
Selain itu, pergantian bulan/konjungsi/new moon/Ijtima Ramadhan ke Syawal ditandai dengan Gerhana Matahari hibrida yang diprediksi terjadi sekitar pukul 12.15 Wita dan pasang puncak (konda) air laut di hari Kamis tersebut.
Sedangkan perhitungan pada Ramadhan ke 29, bertepatan Rabu 19 April 2023, bulan akan terbit di timur sekitar pukul 04.56 Wita dan tenggelam di barat sekitar pukul 17.17 Wita. Diketahui, bahwa selama bulan di timur masih duluan terbit dari pada matahari, itu artinya masih bulan tua.
Begitu pula di barat, selama bulan masih duluan terbenam daripada matahari, maka itu artinya masih bulan tua (meskipun sulit dilihat secara kasat mata, sebagaimana sulitnya melihat hilal atau bulan baru).
Dan pada Ramadhan ke 30, bertepatan pada Kamis (20/4), bulan masih duluan terbit di timur sekitar pukul 05.46 Wita, sementara matahari terbit sekitar pukul 05.54 WITA (selisih plus minus 8 menit). Artinya, ini masih bulan tua Ramadhan 1444 Hijriah, namun perjalanannya sudah tidak sampai ke Barat.
"Hal ini sesuai dengan adanya fenomena alam yang secara Sunnatullah terjadinya Gerhana Matahari hibrida sekitar pukul 12.15 Wita diikuti terjadinya pasang puncak (konda) air laut, sebagai salah satu indikator dan parameter pergantian bulan," katanya.
Menurut dia, ajaran ini dilakukan sebagaimana yang diajarkan dan dicontohkan oleh guru dan imam KH Syamsuri Abdul Madjid agar demi kehati-hatian dan menjaga hukum dan mengharamkan puasa di 1 Syawal.
Untuk itu, kata Samiruddin, Jamaah An-Nadzir akan melakukan buka puasa setelah selesai melaksanakan shalat sunnah Kusuf (shalat gerhana) yang diprediksi terjadi hingga pukul 12.30 Wita
"Shalat sunnah Kusuf dilakukan secara berjamaah di Masjid Baitul Muqaddis Pondok An Nadzir atau dilakukan di rumah masing-masing berjamaah bersama keluarga. Karena pergantian bulan, maka kami jamaah An Nadzir memutuskan Shalat Id Idul Fitri pada hari Jumat, 21 April 2023," katanya menambahkan.*