Mamuju (ANTARA Sulbar) - Pemerintah Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat menjajaki kerjasama dengan sejumlah ekportir produk berbahan baku jahe di sejumlah daerah di Pulau Jawa.

"Kami menjajaki kerjasama dengan sejumlah eksportir di Jawa seperti Semarang, Solo dan Malang," kata Wakil Bupati Mamuju, Bustamin Bausat di Mamuju, Senin.

Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju ingin mengekspor produksi jahe yang cukup melimpah agar bernilai ekonomi bagi petani dan mendorong peningkatan ekonomi daerah.

"Perusahaan yang menggunakan jahe sebagai bahan baku produknya seperti PT Sido Muncul sedang dijajaki untuk bekerjasama memanfaatkan jahe dari Mamuju," katanya.

Bustamin menyebutkan produktivitas tanaman jahe di Kabupaten Mamuju mencapai sekitar 15 ton per hektare dan banyak dibudidayakan petani di Kecamatan Mamuju, Simboro Kepulauan, Tapalang dan Tapalang Barat.

"Tanaman jahe dikembangkan petani karena hanya butuh waktu 11 bulan untuk panen sehingga mereka tidak terlalu lama menikmati panen," katanya.

Namun saat ini pasar jahe tidak tersedia sehingga harga tidak sesuai dengan harapan. Kaarena itu pemerintah memfasilitasi petani jahe untuk mencari eksportir jahe.

Bustamin mengatakan kalau kerjasama dengan ekportir berhasil dibangun maka jahe di Mamuju akan menjadi sumber pendapatan utama masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.

"Kami berharap PT Sido Muncul atau pengguna jahe lainnya bersedia berinvestasi di Mamuju agar dapat membantu petani meningkatkan kesejahteraan," katanya.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024