Makassar (ANTARA) - Ketua Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel Suhardi berharap Pertemuan Pedagang Bugis Makassar (PSBM) XXIII 2023 mampu memajukan perekonomian daerah dan nasional.
“PSBM merupakan salah satu tempat pertemuan dimana setiap tahun seluruh pengusaha yang tersebar di berbagai daerah dan negara kembali ke daerahnya masing-masing. Tidak sedikit yang menginisiasi pembangunan ekonomi berkelanjutan,” ujarnya di Makassar, Minggu.
Suhardi mengatakan, PSBM menjadi wadah bagi seluruh pedagang dan pengusaha asal Korea Selatan, baik yang sedang berwisata, berada di Korea Selatan maupun yang bekerja di daerah lain atau bahkan negara lain.
Ia pun berharap partisipasi pengusaha dan pedagang dapat terus berkontribusi dalam membangun ekonomi Korea Selatan, terutama pasca badai COVID-19 melanda.
“Sekarang adalah masa transisi dari pandemi ke endemik. Kita lihat di masa pandemi ekonomi daerah dan nasional terkontraksi. PSBM ini kita harapkan mampu memajukan perekonomian daerah lagi,” ujarnya.
Suhardi menjelaskan nenek moyang orang Bugis Makassar sebagai pelaut-pelaut hebat yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan dunia, sehingga di daerah manapun di Indonesia selalu ada pedagang dan pengusaha Bugis Makassar yang terkenal.
Apindo sendiri berterima kasih dan bangga kepada para pengusaha, pendiri dan pengelola harmoni yang terus menjalin silahturahmi bahkan mendorong para pengusaha muda untuk bisa membangun daerah.
“Melalui acara silahturahmi ini, banyak ide dan konsep yang dikembangkan baik di kalangan pengusaha dan pedagang, maupun pemerintah daerah. Untuk itu kami terus mendorong para pedagang keliling agar lebih inovatif dalam memajukan perekonomian daerah,” ujarnya.
“PSBM merupakan salah satu tempat pertemuan dimana setiap tahun seluruh pengusaha yang tersebar di berbagai daerah dan negara kembali ke daerahnya masing-masing. Tidak sedikit yang menginisiasi pembangunan ekonomi berkelanjutan,” ujarnya di Makassar, Minggu.
Suhardi mengatakan, PSBM menjadi wadah bagi seluruh pedagang dan pengusaha asal Korea Selatan, baik yang sedang berwisata, berada di Korea Selatan maupun yang bekerja di daerah lain atau bahkan negara lain.
Ia pun berharap partisipasi pengusaha dan pedagang dapat terus berkontribusi dalam membangun ekonomi Korea Selatan, terutama pasca badai COVID-19 melanda.
“Sekarang adalah masa transisi dari pandemi ke endemik. Kita lihat di masa pandemi ekonomi daerah dan nasional terkontraksi. PSBM ini kita harapkan mampu memajukan perekonomian daerah lagi,” ujarnya.
Suhardi menjelaskan nenek moyang orang Bugis Makassar sebagai pelaut-pelaut hebat yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan dunia, sehingga di daerah manapun di Indonesia selalu ada pedagang dan pengusaha Bugis Makassar yang terkenal.
Apindo sendiri berterima kasih dan bangga kepada para pengusaha, pendiri dan pengelola harmoni yang terus menjalin silahturahmi bahkan mendorong para pengusaha muda untuk bisa membangun daerah.
“Melalui acara silahturahmi ini, banyak ide dan konsep yang dikembangkan baik di kalangan pengusaha dan pedagang, maupun pemerintah daerah. Untuk itu kami terus mendorong para pedagang keliling agar lebih inovatif dalam memajukan perekonomian daerah,” ujarnya.