Jayapura (ANTARA Sulsel) - Tim peneliti Balai Arkeologi (Balar) Jayapura menemukan sumur tua peninggalan zaman Belanda di Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua.

"Sumur ini berjarak 10 meter dari Sungai Mamberamo. Saat ditemukan, kondisi sumur tertutup oleh rimbunnya pohon bambu," kata seorang peneliti Balar Jayapura Hari Suroto di Jayapura, Senin.

Ia menjelaskan sumur tua tersebut dibuat pada masa penjajahan Belanda di Kampung Kasonaweja.

Kampung Kasonaweja oleh orang Belanda disebut dengan nama "Pioniersbivak". Pioniersbivak dipimpin oleh seorang Holfd Plaaselijk Bestuur (HPB) atau kepala pemerintahan setempat.

Hari menjelaskan Pioniersbivak terletak di pedalaman Mamberamo. Pemerintah Belanda saat itu menjadikannya sebagai tempat mutasi pejabatnya yang bermasalah.

"Jadi Kampung Kasonaweja oleh orang Belanda disebut Pioniersbivak, yang merupakan tempat buangan bagi pejabat-pejabatnya yang bermasalah," katanya.

Alumnus Universitas Udayana Bali itu juga menjelaskan bahwa pembangunan sumur tersebut sebagai sumber air bersih para pegawai Belanda yang bermukim di Pioniersbivak.

"Sumur ini menjadi bukti budaya Eropa di Mamberamo Raya, karena dalam tradisi suku bangsa asli Papua tidak mengenal budaya membuat sumur," katanya.

Hari menyatakan bahwa sumur tersebut merupakan peninggalan arkeologi yang dilindungi oleh UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

"Perlu kerja sama berbagai pihak baik pemilik hak ulayat tanah, masyarakat dan dinas terkait guna melestarikan keberadaan sumur tua ini," katanya.  M.H. Atmoko

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor :
Copyright © ANTARA 2024