Mamuju (ANTARA Sulbar) - Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Barat, merasa prihatin mendengar keluhan masyarakat yang bermukim di wilayah Kecamatan Bala-Balakang, Kabupaten Mamuju, terkait kurangnya tenaga medis yang ditempatkan di daerah itu.

"Saudara kita yang ada di wilayah kepulauan belum mendapatkan pelayanan medis yang memadai karena kurangnya tenaga medis. Hal ini tentu menjadi masalah besar apabila pemerintah tidak memberi perhatian yang cukup," kata Ketua DPRD Sulbar, H Hamzah Hapati Hasan saat berada di Mamuju, Minggu.

Menurutnya, dari 12 gugusan pulau yang ada di Bala-Balakang nyaris tidak memiliki tenaga medis yang memadai.

"Pusat pelayanan medis seperti Poskesde nyaris tak pernah ada yang berkantor. Kalaupun ada mungkin hanya sekali dalam tiga bulan," katanya.

Padahal, kata dia, pemerintah pusat telah merekrut tenaga kontrak untuk di tempatkan pada daerah terpencil seperti ke Bala-Balakang.

"Tenaga medis yang di kontrak dikemakan. Ini yang harus kita pertanyakan ke dinas terkait," ujarnya.

Hamzah juga menyampaikan, permasalahan lain yang ada di Bala-Balakang terkait kurangnya tenaga guru.

Menurutnya, kurangnya tenaga guru ini juga menjadi keluhan masyarakatnya sehingga harus diberikan penanganan secara memadai.

"Baru saja saya melakukan perjalaanan ke daerah kepulauan Bala-Balakang dengan jarak tempuh 14 jam dengan menggunakan perahu motor. Selama saya di pulau, tampak banyak anak anak kita harus putus sekolah karena memilih ikut melaut," kata dia.

Anak anak nelayan di daerah kepulauan, kata dia, tidak bisa disalahkan karena proses pendidikan di daerah itu tidak berjalan maksimal akibat tidak adanya tenaga guru.

Karena itu kata dia, pemerintah jangan heran ketika anak-anak di daerah kepulauan rata-rata pandai merakit bom ikan.

"Kondisi ini harusnya menjadi perhatian pemerintah agar pendidikan di daerah kepulauan setara dengan yang ada di wilayahh perdesaan lainnua," katanya. Agus Setiawan

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024