Makassar (ANTARA) - Kloter 1 asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan masuk di Asrama Haji Sudiang, Makassar untuk mempersiapkan keberangkatan ke tanah suci Mekkah.
"Sebanyak 388 jamaah calon haji (JCH) asal Kota Makassar dan lima orang petugas haji telah masuk asrama hari ini dan akan diberangkatkan pada Rabu (24/5) pukul 02.45 WITA," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sulsel Ikbal Ismail di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan penerimaan jamaah calon haji kali ini sedikit berbeda dengan penerimaan tahun lalu yang diawali kegiatan penerimaan JCH di Aula Arafah oleh pihak Panitia Embarkasi Makassar dan para pejabat pemerintah daerah yang menyertai jamaahnya.
Namun kali ini JCH langsung diterima oleh panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) dan diberikan penjelasan seputar layanan dan kegiatan selama di Asrama Haji Sudiang, termasuk penjelasan dari pihak kesehatan, maskapai dan kepabeanan.
Ketika masuk di ruang aula penerimaan, JCH menerima pembagian lembar akomodasi, gelang identitas, living cost atau biaya hidup selama di tanah suci dan pemeriksaan kesehatan, juga wanita usia subur (WUS).
Setelah semuanya rampung koma JCH langsung diantar ke wisma masing-masing oleh pihak panitia dengan menggunakan kendaraan operasional asrama haji seperti mobil listrik mobil golf dan bus asrama.
Untuk pengantaran ke asrama atau mobilisasi ini diprioritaskan pada JCH lansia dan memiliki risiko tinggi.
"Lansia harus diprioritaskan, karena sebagian di antara mereka adalah komorbid, jadi harus mendapatkan perhatian ekstra dari PPIH," katanya.
"Sebanyak 388 jamaah calon haji (JCH) asal Kota Makassar dan lima orang petugas haji telah masuk asrama hari ini dan akan diberangkatkan pada Rabu (24/5) pukul 02.45 WITA," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sulsel Ikbal Ismail di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan penerimaan jamaah calon haji kali ini sedikit berbeda dengan penerimaan tahun lalu yang diawali kegiatan penerimaan JCH di Aula Arafah oleh pihak Panitia Embarkasi Makassar dan para pejabat pemerintah daerah yang menyertai jamaahnya.
Namun kali ini JCH langsung diterima oleh panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) dan diberikan penjelasan seputar layanan dan kegiatan selama di Asrama Haji Sudiang, termasuk penjelasan dari pihak kesehatan, maskapai dan kepabeanan.
Ketika masuk di ruang aula penerimaan, JCH menerima pembagian lembar akomodasi, gelang identitas, living cost atau biaya hidup selama di tanah suci dan pemeriksaan kesehatan, juga wanita usia subur (WUS).
Setelah semuanya rampung koma JCH langsung diantar ke wisma masing-masing oleh pihak panitia dengan menggunakan kendaraan operasional asrama haji seperti mobil listrik mobil golf dan bus asrama.
Untuk pengantaran ke asrama atau mobilisasi ini diprioritaskan pada JCH lansia dan memiliki risiko tinggi.
"Lansia harus diprioritaskan, karena sebagian di antara mereka adalah komorbid, jadi harus mendapatkan perhatian ekstra dari PPIH," katanya.