Makassar (ANTARA) - Semua kapal perang di Indonesia akan diatur dan dilibatkan dalam konferensi keempat Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2023 yang akan diikuti oleh para marinir dari perwakilan dari 48 negara, kata Komandan Lantamal VI Brigjen TNI Amir Kasman.
Danlantamal VI Brigjen TNI Amir Kasman di Makassar, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya punya 17 unit Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan di luar Kapal Angkatan Laut (KAL).
"Semuanya akan dilibatkan dalam kegiatan MNEK 2023," kata dia.
Dikatakan pula bahwa bukan cuma kapal perang Indonesia yang akan dilibatkan, melainkan unsur maritim samping lainnya juga dilibatkan.
Pelaksanaan MNEK IV, kata dia, seharusnya pada tahun 2020. Namun, tertunda karena berbagai situasi seperti pandemi COVID-19 sehingga penyelenggaraannya baru pada tahun 2023.
"Kegiatan MNEK IV harus ditunda karena adanya pandemi, dan Makassar akan menjadi tuan rumah kegiatan ini," katanya.
Brigjen TNI Amir Kasman mengatakan bahwa berbagai kegiatan pendukung lainnya sedang berjalan seperti pembangunan fisik dan perbaikan sekolah menengah pertama (SMP) di Pulau Lae-Lae.
Selain itu, mendukung program Pemerintah Kota Makassar seperti membantu mengembangkan program Lorong Wisata (Longwis) dan pembangunan monumen MNEK di kawasan Center Point of Indonesia (CPI).
Danlantamal berharap kegiatan bertema Partnership to Recover and to Rise Stronger ini mampu menjadi pendorong untuk selalu siap menghadapi situasi darurat yang berkaitan dengan bencana alam.
Dengan adanya pertemuan tersebut, menurut dia, dapat meningkatkan interoperabilitas di antara angkatan laut dalam mengatasi bencana alam dan mempertahankan stabilitas keamanan maritim.
"Lewat tema ini, TNI AL mengundang angkatan laut negara-negara sahabat untuk bekerja sama bangkit dari pandemi COVID-19, kemudian membantu masalah kemanusiaan dalam menghadapi bencana alam yang terjadi pada masa depan," terangnya.
Selain pelaksanaan latihan, dalam MNEK juga terdapat sejumlah kegiatan seperti pembangunan fasilitas umum atau Engineering Civic Action Programme (ENCAP), bakti kesehatan atau Medical Civic Action Programme (MEDCAP).
Kegiatan lain, parade kota, program budaya, pameran maritim, program kuliner, hingga pelaksanaan sailing pass (izin berlayar) dari kapal-kapal seluruh negara yang ikut serta.
MNEK pertama pada tahun 2014 digelar di Batam, kedua pada tahun 2016 di Padang, dan ketiga di Lombok pada tahun 2018, kemudian keempat pada tahun ini di Selat Makassar.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Semua KRI dan KAL operasi wilayah VI akan dilibatkan di MNEK 2023
Danlantamal VI Brigjen TNI Amir Kasman di Makassar, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya punya 17 unit Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan di luar Kapal Angkatan Laut (KAL).
"Semuanya akan dilibatkan dalam kegiatan MNEK 2023," kata dia.
Dikatakan pula bahwa bukan cuma kapal perang Indonesia yang akan dilibatkan, melainkan unsur maritim samping lainnya juga dilibatkan.
Pelaksanaan MNEK IV, kata dia, seharusnya pada tahun 2020. Namun, tertunda karena berbagai situasi seperti pandemi COVID-19 sehingga penyelenggaraannya baru pada tahun 2023.
"Kegiatan MNEK IV harus ditunda karena adanya pandemi, dan Makassar akan menjadi tuan rumah kegiatan ini," katanya.
Brigjen TNI Amir Kasman mengatakan bahwa berbagai kegiatan pendukung lainnya sedang berjalan seperti pembangunan fisik dan perbaikan sekolah menengah pertama (SMP) di Pulau Lae-Lae.
Selain itu, mendukung program Pemerintah Kota Makassar seperti membantu mengembangkan program Lorong Wisata (Longwis) dan pembangunan monumen MNEK di kawasan Center Point of Indonesia (CPI).
Danlantamal berharap kegiatan bertema Partnership to Recover and to Rise Stronger ini mampu menjadi pendorong untuk selalu siap menghadapi situasi darurat yang berkaitan dengan bencana alam.
Dengan adanya pertemuan tersebut, menurut dia, dapat meningkatkan interoperabilitas di antara angkatan laut dalam mengatasi bencana alam dan mempertahankan stabilitas keamanan maritim.
"Lewat tema ini, TNI AL mengundang angkatan laut negara-negara sahabat untuk bekerja sama bangkit dari pandemi COVID-19, kemudian membantu masalah kemanusiaan dalam menghadapi bencana alam yang terjadi pada masa depan," terangnya.
Selain pelaksanaan latihan, dalam MNEK juga terdapat sejumlah kegiatan seperti pembangunan fasilitas umum atau Engineering Civic Action Programme (ENCAP), bakti kesehatan atau Medical Civic Action Programme (MEDCAP).
Kegiatan lain, parade kota, program budaya, pameran maritim, program kuliner, hingga pelaksanaan sailing pass (izin berlayar) dari kapal-kapal seluruh negara yang ikut serta.
MNEK pertama pada tahun 2014 digelar di Batam, kedua pada tahun 2016 di Padang, dan ketiga di Lombok pada tahun 2018, kemudian keempat pada tahun ini di Selat Makassar.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Semua KRI dan KAL operasi wilayah VI akan dilibatkan di MNEK 2023