Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, mengatakan peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila sebagai momentum menjaga semangat NKRI.
"Upacara dengan tema Gotong Royong membangun peradaban dan pertumbuhan global menjadi momentum selalu menjaga semangat NKRI," kata Andi Sudirman saat menjadi Inspektur Upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Upacara Gubernuran, Kamis.
Andi Sudirman menyampaikan Pancasila sebagai dasar konstitusi dan falsafah hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Upacara dengan tema: Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global, diharapkan menjadi momentum meneguhkan komitmen agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila.
Gubernur termuda di Indonesia ini mengatakan, Pancasila menjadi energi bangsa Indonesia sebagai sebuah episentrum pertumbuhan ekonomi untuk kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Semangat bergotong royong untuk membangun peradaban dan pertumbuhan global.
Tantangan yang ada saat ini, kata dia, harus waspada pada segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila.
"Perlu belajar dari negara lain, yang dihantui radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara sebagai mana terjadi di berbagai belahan dunia. Dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 45 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar hal tersebut.
"Sebagai salah satu wujud asbab (perbuatan) persatuan Negara Kesatuan RI ini, bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri ini," katanya.
Ia juga menyampaikan, perlu kewaspadaan terhadap hoaks yang dapat memprovokasi dan memecah belah.
"Setiap warga wajib mencegah adanya provokasi termasuk identitas SARA, hoaks serta isu lainnya yang dapat memecah bela semangat NKRI," ucapnya.
Usai upacara kemudian dia menyapa peserta upacara termasuk siswa-siswi pelajar, serta melakukan foto bersama.
"Salam Pancasila, NKRI Harga Mati," kata Andi Sudirman saat foto bersama dengan Forkopimda Sulsel.
"Upacara dengan tema Gotong Royong membangun peradaban dan pertumbuhan global menjadi momentum selalu menjaga semangat NKRI," kata Andi Sudirman saat menjadi Inspektur Upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Upacara Gubernuran, Kamis.
Andi Sudirman menyampaikan Pancasila sebagai dasar konstitusi dan falsafah hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Upacara dengan tema: Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global, diharapkan menjadi momentum meneguhkan komitmen agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila.
Gubernur termuda di Indonesia ini mengatakan, Pancasila menjadi energi bangsa Indonesia sebagai sebuah episentrum pertumbuhan ekonomi untuk kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Semangat bergotong royong untuk membangun peradaban dan pertumbuhan global.
Tantangan yang ada saat ini, kata dia, harus waspada pada segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila.
"Perlu belajar dari negara lain, yang dihantui radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara sebagai mana terjadi di berbagai belahan dunia. Dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 45 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar hal tersebut.
"Sebagai salah satu wujud asbab (perbuatan) persatuan Negara Kesatuan RI ini, bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri ini," katanya.
Ia juga menyampaikan, perlu kewaspadaan terhadap hoaks yang dapat memprovokasi dan memecah belah.
"Setiap warga wajib mencegah adanya provokasi termasuk identitas SARA, hoaks serta isu lainnya yang dapat memecah bela semangat NKRI," ucapnya.
Usai upacara kemudian dia menyapa peserta upacara termasuk siswa-siswi pelajar, serta melakukan foto bersama.
"Salam Pancasila, NKRI Harga Mati," kata Andi Sudirman saat foto bersama dengan Forkopimda Sulsel.