Makassar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mencatat inflasi pada Mei 2023 tercatat sebesar 0,09 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), atau menyamai pencapaian secara nasional yakni 0,09 persen.

"Inflasi kalau secara month to month yang sekarang itu terendah sejak awal 2023. Laju pengendalian inflasi semakin membaik dan ini menyamai pencapaian inflasi nasional," ujar Kepala BPS Sulsel Aryanto di Makassar, Senin.

Dia mengatakan inflasi Sulsel secara tahunan atau year on year (yoy) pada Mei 2023, gabungan lima kota di Sulawesi Selatan sebesar 4,60 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar (IHK) 115,79.

Inflasi 4,60 persen secara tahunan itu berdasarkan tingkat inflasi yang terjadi di lima kota, tempat pencatatan sampel yakni Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare, dan Palopo.

Aryanto menyebutkan dari lima kota dengan indeks harga konsumen (IHK) di Sulawesi Selatan, inflasi yoy tertinggi terjadi di Makassar dan Palopo sebesar 4,78 persen dengan IHK masing-masing sebesar 115,79 dan 115,41.

Sedangkan inflasi yoy terendah terjadi di Watampone sebesar 3,34 dengan IHK sebesar 114,35.

"Laju inflasi mulai mengalami penurunan pada Mei 2023 usai Lebaran atau Idul Fitri 2023 yang jatuh pada 22 April 2023. Pendorong utama penurunan tingkat inflasi pada Mei 2023 adalah kelompok pakaian dan alas kaki serta informasi dan jasa keuangan yang masing-masing mengalami deflasi sebesar 0,017 persen dan 0,001 persen secara bulanan," katanya.

Adapun komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Mei 2023, antara lain bensin, beras, telur ayam ras, rokok kretek filter, ikan cakalang/ikan sisik, tarif kendaraan roda 2 online, ikan bandeng/ikan bolu, ikan layang/ikan benggol, angkutan dalam kota, dan tarif kendaraan roda empat online.

Pada bulan Mei, gabungan lima kota IHK terjadi inflasi secara mtm sebesar 0,09 persen. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada kelompok kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,25 persen

Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,06 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 persen; kelompok transportasi sebesar 0,07 persen.

Kelompok rekreasi, budaya dan olahraga sebesar 0,02 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,02 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,01 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,20 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Kemudian kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks
harga.

"Tingkat inflasi gabungan lima kota IHK secara year to date (ytd) sebesar 1,45 persen," ucapnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024