Makassar (ANTARA Sulsel) - Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Sulawesi Selatan menyiapkan Kota Makassar sebagai tuan rumah pelaksanaan Pra Pekan Olahraga Daerah (Porda), Oktober 2013.

Pengurus Forki Sulsel, Mursalim Badoo, di Makassar, Minggu, mengatakan bahwa pihaknya memang belum menerima pengajuan dari daerah sebagai penyelengara pra porda 2013. Kota Makassar, kata dia, juga memiliki sarana dan prasarana yang lebih lengkap sehingga diyakini tidak ada masalah.

"Belum ada pengajuan sebagai tuan rumah dari daerah. Meski tempat pelaksanaannya belum ditentukan namun untuk jadwalnya kita tetapkan Oktober atau tepatnya setelah Idul Adha," jelas Pelatih Karate Sulsel tersebut.

Untuk pra porda 2013, kata dia, akan mempertandingkan puluhan kelas dari kategori kata dan kumite putra putri.

Adapun pesertanya akan tetap diikuti 24 kabupaten/kota di Sulsel termasuk Kabupaten Bantaeng yang akan bertindak selaku tuan rumah Porda XV 2014.

Tujuan pelaksanaan Porda sebagai upaya melahirkan bibit atlet muda yang dapat memperkuat Susel di tingkat nasional hingga internasional. Hal itu juga sebagai antisipasi kemungkinan absennya atlet senior karena persoalan usia di PON.

"Dari 24 kabupaten yang tampil hanya 13 diantaranya yang akan merebut tiket Porda Bantaeng 2014. Kita juga meminta seluruh pencab lebih serius meningkatkan kualitas atlet mengingat pra porda akan semaikin ketat," katanya.

Ketua KONI Bantaeng, Ahmad Karim, menegaskan bahwa pihaknya akan lebih memperketat proses registrasi atlet. Hal itu sebagai upaya menghindari penggunaan atlet bayaran di Pekan Olahraga Daerah (Porda) XV Bantaeng 2014.

Pihaknya juga meminta KONI Sulsel dapat memberikan sanksi tegas bagi daerah yang tetap menggunakan atlet bayaran demi meraih prestasi pada ajang empat tahunan tersebut.

Ia menjelaskan, porda dilaksanakan dengan tujuan mencari atlet yang bisa memperkuat Sulsel ditingkat nasional. Namun jika ternyata menggunakan atlet dari luar tentu merugikan Sulsel ke depan.

"Pelaksanaan Porda sebelumnya sempat terganggu akibat protes status atlet. Inipun yang ingin kita hindari dengan cara lebih memperketat registrasi atlet," ujarnya. Agus Setiawan

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024