Kupang (ANTARA Sulsel) - PT Fery Indonesia Cabang Kupang membatalkan pelayaran ke Pulau Sabu Kabupaten Sabu Raijua Nusa Tenggara Timur, untuk menyeberangkan para pemudik ke pulau itu  karena cuaca buruk.

"Kita terpaksa batalkan pelayaran hari ini ke Sabu karena angin sangat kencang dan sudah kita sampaikan kondisi ini kepada para pemudik," kata Manager Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang Herman Welkis di Kupang, Senin.

Dia mengatakan, kondisi dan perubahan cuaca di perairan Nusa Tenggara Timur dalam beberapa pekan terkhir sangat mengganggu pelayaran antarpulau di daerah ini, apalagi dengan menggunakan armada Fery milik ASDP.

Untuk mengantisipasi hal itu, manajemen PT ASDP Cabang Kupang mengambil sikap, melakukan pembatalan pelayaran, jika terjadi perubahan cuaca yang membahayakan pelayaran.

"Apalagi jika penyeberangan yang dilakukan menyita waktu di atas 20 jam pelayaran. Kalau hanya satu dua jam masih bisa terlayani, namun tetap juga mengacu kepada kondisi cuaca di sepanjang perairan penyeberangan," katanya.

Dia mengaku pada Senin (5/8) ini, PT ASDP hanya menyeberangkan satu armada Fery dengan pelayaran Kupang menuju Rote yang jarak tempuh hanya dengan dua jam pelayaran.

Dalam kondisi pembatalan pelayaran tersebut, PT ASDP sangat iba dengan kondisi para penumpang yang tidak bisa diseberangkan, apalagi bagi pemudik yang akan merayakan hari raya Idul Fitri bersama keluarga di sana.

Dia mengaku sempat didesak para penumpang untuk tetap melakukan pelayaran namun kondisi keamanan dan kenyamanan penumpang tetap menjadi yang utama bagi PT ASDP dalam pelayanan pelayaran.

Menurut dia, potensi penumpang ke Pulau Sabu sangat tinggi dengan rute pelayanan sekali seminggu. Untuk itu dengan pembatalan ini, maka PT ASDP secara finansial merugi. "Tapi mau bilang apa, cuaca tidak mengizinkan untuk dilakukan pelayaran," katanya.

Terkait peningkatan penumpang yang akan mudik ke sejumlah daerah yang akan menggunakan layanan PT ASDP, Herman mengaku terjadi kenaikan hingga 50 persen, jika dibanding dengan hari biasa.

Peningkatan penumpang itu dikarenakan liburan lebaran sangat panjang hingga sepekan. "Jadi ada yang libur untuk merayakan lebaran tetapi ada warga yang memang hanya sekadar isi liburan ke kampung halamannya," kata Herman tanpa merinci jumlah peningkatan penumpang itu.

Dia berharap dalam beberapa hari sebelum puncak Idul Fitri 1434 Hijriah ada perubahan cuaca yang bisa mendukung pelayaran penyeberangan, agar para pemudik yang hendak menyeberang ke daerah bisa terlayani. Budi Suyanto
   

Pewarta : Yohanes Adrianus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024