Makassar (ANTARA) - PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) melalui anak perusahaan Subholding PT Equiport Inti Indonesia (EII) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Terminal Petikemas (TPK) di sejumlah pelabuhan di wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI).
"Untuk meningkatkan kinerja dan komitmen dalam pelayanan teknis di pelabuhan di wilayah KTI, kami sudah menandatangani MoU dengan pihak TPK di Sorong, Jayapura dan Tarakan," kata Sekretaris Perusahaan PT EII Syaiful Jaya di Makassar, Jumat.
Menurut dia, peran PT EII dalam Pelindo Group adalah untuk mendukung kinerja SPJM, subholding Pelindo yang bergerak di jasa Merine, Equitment dan Port Service khususnya dalam menangani maintenance atau perawatan maupun perbaikan seluruh alat bongkar muat petikemas berupa Container Crane (CC), Rubber Tyred Gantry (RTG), Reach Stacker (RS) , forklift , dan Head Truck yang digunakan dalam kegiatan di Pelabuhan.
Ilustrasi suasana kegiatan personel teknisi PT Equiport Inti Indonesia melakukan perbaikan alat angkut dan alat angkat di salah satu pelabuhan kelolaan PT Pelindo Regional 4. ANTARA/HO-EII
"Hal ini sangat penting untuk menjaga kinerja operasional Pelabuhan kelolaan Pelindo," katanya.
Dia menambahkan, alat bongkar muat petikemas seperti CC dan RTG pernah dilakukan perawatan.
Untuk mempercepat layanan dan jangkauan, maka teknisi disebar di 23 site atau lokasi. Di setiap site jumlah personel yang ditempatkan disesuaikan dengan kapasitas wilayah layanan dan jumlah peralatan yang ada di lapangan.
Sebagai gambaran untuk wilayah Makassar New Port (MNP) tentu lebih banyak personel teknisi yang disiapkan dibandingkan di pelabuhan yang berskala kecil.(*/Inf)
"Untuk meningkatkan kinerja dan komitmen dalam pelayanan teknis di pelabuhan di wilayah KTI, kami sudah menandatangani MoU dengan pihak TPK di Sorong, Jayapura dan Tarakan," kata Sekretaris Perusahaan PT EII Syaiful Jaya di Makassar, Jumat.
Menurut dia, peran PT EII dalam Pelindo Group adalah untuk mendukung kinerja SPJM, subholding Pelindo yang bergerak di jasa Merine, Equitment dan Port Service khususnya dalam menangani maintenance atau perawatan maupun perbaikan seluruh alat bongkar muat petikemas berupa Container Crane (CC), Rubber Tyred Gantry (RTG), Reach Stacker (RS) , forklift , dan Head Truck yang digunakan dalam kegiatan di Pelabuhan.
"Hal ini sangat penting untuk menjaga kinerja operasional Pelabuhan kelolaan Pelindo," katanya.
Dia menambahkan, alat bongkar muat petikemas seperti CC dan RTG pernah dilakukan perawatan.
Untuk mempercepat layanan dan jangkauan, maka teknisi disebar di 23 site atau lokasi. Di setiap site jumlah personel yang ditempatkan disesuaikan dengan kapasitas wilayah layanan dan jumlah peralatan yang ada di lapangan.
Sebagai gambaran untuk wilayah Makassar New Port (MNP) tentu lebih banyak personel teknisi yang disiapkan dibandingkan di pelabuhan yang berskala kecil.(*/Inf)