Mamuju (ANTARA Sulbar) - Bupati Mamuju, Sulawesi Barat, Senin melantik Rakhmat Thahir sebagai Kepala Bappeda menggantikan pejabat lama Dr Junda Maulana yang kini diangkat sebagai penjabat bupati karateker di Kabupaten Mamuju Tengah.
"Tekateki siapa yang akan mengisi jabatan Kepala Bappeda Kabupaten Mamuju akhirnya terjawab dan diharapkan bisa mengembang amanah itu dengan baik," kata Bupati Mamuju Suhardi Duka dalam acara pelantikan pejabat kepala Bappeda di kantor bupati setempat, Senin.
Menurut bupati, Rakhmat Thahir, St.Msi yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Bina Program menjadi kepala Bappeda yang baru dinilai cakap dan telah teruji selama ini.
Pengisian jabatan yang kosong di Bappeda kata dia, sebagai sesuatu yang sangat mendesak karena merupakan dapur perencanaan pembangunan. Nah, jika disana terkelola dengan baik maka semua harapan-harapan masyarakat baik yang sifatnya button up kemudian disatukan dengan kebijakan-kebijakan yang sifatnya top down maka jadilah sebuah menu pelaksanaan pembangunan setiap tahunnya.
"Menu pembangunan yang dilaksanakan setiap tahun sangat tergantung ide Bappeda untuk merumuskan program jangka menengah dan jangka panjang," jelasnya.
Karena itu kata dia, mengisi jabatan Kepala Bappeda tidak mudah dan pejabat yang menempati posisi tersebut harus benar-benar memiliki kapasitas.
Bupati dua periode ini menyampaikan, sebuah daerah bisa sukses jika Bappedanya baik, kalau tidak baik, tidak peka dan tidak mampu mengkoordinasikan seluruh kepentingan yang ada maka daerah itu akan menjadi gagal.
"Suatu daerah yang gagal taruhannya sangat besar akan mengakibatkan kemiskinan, kemerosotan peradaban dan akhirnya akan terjadi konflik, jika itu terjadi maka yang pertama bertanggung jawab adalah Kepala Bappeda karena telah gagal mendesain daerah menjadi daerah yang sejahtera," jelasnya.
Namun dari track record Rakhmat dijabatannya semula menurut Bupati, maka prestasinya bagus termasuk dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.
"Saya rasa karir Rakhmat cukup sukses karena mampu mendesain LPSE menjadi 30 terbaik Se Indonesia dan itu juga sebuah prestasi. Dengan prestasi itulah maka ia sekarang terpromosi menjadi Kepala Bappeda," jelasnya.
Tantangan kepala Bappeda yang baru kata dia, tentu cukup besar dan diharapkan apa yang telah dicapai sebelumnya juga dapat dilakukan di Bappeda termasuk bagaimana membangun koordinasi yang baik dengan seluruh SKPD yg ada dilingkup Pemkab Mamuju termasuk dengan mitra kerja yakni DPRD serta lembaga dunia yg memungkinkan dapat bekerja sama.
Selain Rakhmat Thahir beberapa pejabat yang juga dilantik saat itu adalah dr.Harman Haba yang semula sebagai dokter madya pada RSUD Mamuju menjadi Staff Ahli Bupati Bidang Pembangunan Sekretariat Daerah, Abd Rahim.M sebagai Camat Mamuju menjadi Kepala Bagian Bina Program Sekretariat Daerah, Arifuddin,SE semula adalah Sekcam Mamuju dilantik menjadi menjadi Camat Mamuju, Hairunasrillah dari Kasubag Tata Usaha Satpol PP menjadi Sekcam Mamuju. M Yusuf
"Tekateki siapa yang akan mengisi jabatan Kepala Bappeda Kabupaten Mamuju akhirnya terjawab dan diharapkan bisa mengembang amanah itu dengan baik," kata Bupati Mamuju Suhardi Duka dalam acara pelantikan pejabat kepala Bappeda di kantor bupati setempat, Senin.
Menurut bupati, Rakhmat Thahir, St.Msi yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Bina Program menjadi kepala Bappeda yang baru dinilai cakap dan telah teruji selama ini.
Pengisian jabatan yang kosong di Bappeda kata dia, sebagai sesuatu yang sangat mendesak karena merupakan dapur perencanaan pembangunan. Nah, jika disana terkelola dengan baik maka semua harapan-harapan masyarakat baik yang sifatnya button up kemudian disatukan dengan kebijakan-kebijakan yang sifatnya top down maka jadilah sebuah menu pelaksanaan pembangunan setiap tahunnya.
"Menu pembangunan yang dilaksanakan setiap tahun sangat tergantung ide Bappeda untuk merumuskan program jangka menengah dan jangka panjang," jelasnya.
Karena itu kata dia, mengisi jabatan Kepala Bappeda tidak mudah dan pejabat yang menempati posisi tersebut harus benar-benar memiliki kapasitas.
Bupati dua periode ini menyampaikan, sebuah daerah bisa sukses jika Bappedanya baik, kalau tidak baik, tidak peka dan tidak mampu mengkoordinasikan seluruh kepentingan yang ada maka daerah itu akan menjadi gagal.
"Suatu daerah yang gagal taruhannya sangat besar akan mengakibatkan kemiskinan, kemerosotan peradaban dan akhirnya akan terjadi konflik, jika itu terjadi maka yang pertama bertanggung jawab adalah Kepala Bappeda karena telah gagal mendesain daerah menjadi daerah yang sejahtera," jelasnya.
Namun dari track record Rakhmat dijabatannya semula menurut Bupati, maka prestasinya bagus termasuk dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.
"Saya rasa karir Rakhmat cukup sukses karena mampu mendesain LPSE menjadi 30 terbaik Se Indonesia dan itu juga sebuah prestasi. Dengan prestasi itulah maka ia sekarang terpromosi menjadi Kepala Bappeda," jelasnya.
Tantangan kepala Bappeda yang baru kata dia, tentu cukup besar dan diharapkan apa yang telah dicapai sebelumnya juga dapat dilakukan di Bappeda termasuk bagaimana membangun koordinasi yang baik dengan seluruh SKPD yg ada dilingkup Pemkab Mamuju termasuk dengan mitra kerja yakni DPRD serta lembaga dunia yg memungkinkan dapat bekerja sama.
Selain Rakhmat Thahir beberapa pejabat yang juga dilantik saat itu adalah dr.Harman Haba yang semula sebagai dokter madya pada RSUD Mamuju menjadi Staff Ahli Bupati Bidang Pembangunan Sekretariat Daerah, Abd Rahim.M sebagai Camat Mamuju menjadi Kepala Bagian Bina Program Sekretariat Daerah, Arifuddin,SE semula adalah Sekcam Mamuju dilantik menjadi menjadi Camat Mamuju, Hairunasrillah dari Kasubag Tata Usaha Satpol PP menjadi Sekcam Mamuju. M Yusuf