Sumedang, Jawa Barat (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo tampak senang ketika memberikan keterangan pers selepas meninjau Pasar Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat, Selasa, lantaran mendapati harga-harga sejumlah komoditas pokok relatif stabil.
"Yang saya senang utamanya daging sudah di angka Rp38 ribu, daging ayam ya, dan bawang merah, cabai, semuanya dalam posisi stabil lah," kata Presiden Jokowi kepada awak media.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menilai pergerakan harga komoditas pokok di Sumedang relatif baik.
Menurut Presiden hal itu tidak lepas dari situasi inflasi nasional yang berada di angka 3,5 persen secara year on year (yoy) pada Juni 2023.
"Kita harapkan nanti bulan September, Oktober, (inflasi) sudah di bawah 3. Kita harapkan," kata Jokowi lagi.
Pada sisi lain, Presiden Jokowi juga menilai stabilitas harga yang ia temui di Pasar Tanjungsari Sumedang merupakan buah dari kemampuan menjaga pasokan kebutuhan pokok.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (3/7) merilis tingkat inflasi tahunan sebesar 3,2 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,00 persen.
"Tingkat inflasi tahunan yoy (year on year) pada Juni 2023 adalah sebesar 3,52 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 111,09 pada Juni 2022 menjadi 115,00 pada Juni 2023," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen Juni 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Capaian inflasi tahunan Juni memperlihatkan bahwa inflasi tahunan konsisten mengalami penurunan sejak Maret 2023, yakni sebesar 4,97 persen, 4,33 persen, 4,00 persen, dan 3,52 persen secara berturut-turut.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P Joewono menyampaikan penyebab turunnya inflasi pada Juni 2023 yang sudah berada di angka 3,52 persen dan memproyeksikan inflasi baru mencapai 4 persen pada September 2023.
"Ternyata inflasi (turun) jauh lebih cepat. Tentunya bukan hanya harga komoditas global yang turun, tapi pasokannya terjaga oleh bapak-bapak dan ibu pemerintah daerah dan oleh Bapanas (Badan Pangan Nasional)," ujar Doni dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Kalimantan yang dipantau secara virtual di Jakarta, Senin (10/7).
"Yang saya senang utamanya daging sudah di angka Rp38 ribu, daging ayam ya, dan bawang merah, cabai, semuanya dalam posisi stabil lah," kata Presiden Jokowi kepada awak media.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menilai pergerakan harga komoditas pokok di Sumedang relatif baik.
Menurut Presiden hal itu tidak lepas dari situasi inflasi nasional yang berada di angka 3,5 persen secara year on year (yoy) pada Juni 2023.
"Kita harapkan nanti bulan September, Oktober, (inflasi) sudah di bawah 3. Kita harapkan," kata Jokowi lagi.
Pada sisi lain, Presiden Jokowi juga menilai stabilitas harga yang ia temui di Pasar Tanjungsari Sumedang merupakan buah dari kemampuan menjaga pasokan kebutuhan pokok.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (3/7) merilis tingkat inflasi tahunan sebesar 3,2 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,00 persen.
"Tingkat inflasi tahunan yoy (year on year) pada Juni 2023 adalah sebesar 3,52 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 111,09 pada Juni 2022 menjadi 115,00 pada Juni 2023," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen Juni 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Capaian inflasi tahunan Juni memperlihatkan bahwa inflasi tahunan konsisten mengalami penurunan sejak Maret 2023, yakni sebesar 4,97 persen, 4,33 persen, 4,00 persen, dan 3,52 persen secara berturut-turut.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P Joewono menyampaikan penyebab turunnya inflasi pada Juni 2023 yang sudah berada di angka 3,52 persen dan memproyeksikan inflasi baru mencapai 4 persen pada September 2023.
"Ternyata inflasi (turun) jauh lebih cepat. Tentunya bukan hanya harga komoditas global yang turun, tapi pasokannya terjaga oleh bapak-bapak dan ibu pemerintah daerah dan oleh Bapanas (Badan Pangan Nasional)," ujar Doni dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Kalimantan yang dipantau secara virtual di Jakarta, Senin (10/7).