Ambon (ANTARA Sulsel) - Uskup Diosis Amboina Mgr. P.C Mandagi menyerukan seluruh umat Khatolik di Maluku melakukan puasa pada 7 September 2013 untuk terciptanya perdamaian di Suriah sehingga tidak membawa kesengsaraan semakin besar bagi umat manusia.

"Paus Fransiskus juga telah memutuskan dan menyerukan seluruh Gereja Khatolik di dunia bahwa tanggal 7 September, Vigli hari kelahiran Maria bunda perdamaian sebagai hari berpuasa dan doa untuk perdamaian di Suriah, Timur Tengah dan seluruh dunia," kata Uskup Mandagi di Ambon, Jumat.

Uskup mengatakan konflik berdarah di Suriah telah menyebabkan banyak manusia di sana menderita, diliputi ketakutan, kekhawatiran dan kecemasan, kemudian penderitaan warga akan terus berlangsung karena akhir-akhir ini terdengar Amerika Serikat dan sekutunya Perancis memutuskan untuk melaksanakan perang di sana hanya demi menjatuhkan Presiden Basr al-Assad dan pemerintahannya.

"Kami tidak memandang warga Suriah itu golongan mana atau beragama apa, tapi yang dilihat adalah masalah kemanusiaan. Suriah bukanlah negara Khatolik tapi penderitaan warga sipil terutama kaum perempuan dan anak-anak harus dilindungi dan diselamatkan dari ancaman perang dan kekerasan," tandas Uskup.

Melihat kondisi tragis seperti ini, Keuskupan Amboina juga menyerukan stop kekerasan dan hentikan kekerasan sebab perang tidak mungkin menyelesaikan masalah konflik antarkelompok di Suriah, karena Paus Fransiscus juga telah menyatakan penggunaan kekerasan tidak pernah membawa perdaiamain tapi justeru semakin melahirkan perang dan kebencian.

"Rakyat Maluku juga pernah mengalami kekerasan dan penderitaan antarsesama kelompok namun saat ini lewat dialog dan kesabaran serta ketekunan, kondisinya sudah semakin baik sehingga Maluku juga bisa menjadi contoh bagi terciptanya perdamaian dunia, khususnya di Suriah," katanya.

Untuk itu, Keuskupan Amboina juga akan mengajak seluruh lapisan dan golongan masyarakat di daerah ini tanpa mengenal latar belakang agama mana pun agar secara bersama ikut berpuasa dan mendoakan terciptanya perdamaian di Suriah. John N.S

Pewarta : Daniel Leonard
Editor :
Copyright © ANTARA 2024