Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta kepolisian mengusut jaringan penipuan di dunia maya yang berkedok tawaran kerja paruh waktu (freelance) karena itu dapat merugikan masyarakat terutama mereka para korban.

Bambang Soesatyo meminta pemerintah bersama kepolisian juga segera memutus akses yang terhubung dengan jaringan penipuan tersebut.

“(Saya) meminta pemerintah dan kepolisian menelusuri modus yang digunakan dan yang berpotensi digunakan, dan segera menyetop dan menutup celah dilakukannya modus tersebut, serta menginformasikan kepada masyarakat agar masyarakat dapat terhindar dari modus tersebut,” kata Ketua MPR RI di Jakarta, Rabu.

Dalam kesempatan yang sama, Bambang Soesatyo atau yang juga populer dengan nama Bamsoet, juga mengingatkan masyarakat tetap waspada dan kritis terutama saat menerima tawaran kerja yang tidak jelas lembaganya.

“Pemerintah juga (agar) mengingatkan masyarakat untuk tetap kritis dan memaksimalkan pencarian kerja pada website atau situs pencarian kerja yang valid dan terpercaya, serta meminta masyarakat untuk tidak mudah mentransfer apapun kepada pihak pencari kerja,” kata Bamsoet.

Terakhir, dia juga meminta pemerintah memperluas kesempatan kerja sekaligus aktif memberi informasi mengenai jalur-jalur dan lembaga-lembaga pencari kerja yang resmi dan terpercaya kepada masyarakat.

Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa pengguna media sosial membagikan cerita mereka mendapatkan tawaran kerja paruh waktu yang umumnya dikirim melalui aplikasi pengirim pesan WhatsApp.

Dalam tawaran itu, mereka diharuskan memiliki aplikasi Telegram untuk masuk dalam sebuah grup yang berisi pengelola (administrator) dan para pekerja paruh waktu lainnya. Dalam grup itu, admin grup akan memberi tugas, misalnya menonton video di YouTube, mengikuti akun tertentu (subscribe), atau menyukai (like) unggahan tertentu.

Dari tugas-tugas itu, jika berhasil diselesaikan oleh para pekerja maka mereka mendapatkan imbalan berupa uang yang langsung ditransfer ke rekening. Tugas-tugas itu mulai berubah jadi penipuan saat admin grup meminta para pekerja mengirim uang dengan jumlah tertentu sebagai deposit. Namun, uang yang mereka simpan umumnya tidak kembali, dan admin grup biasanya menghilang.

Pewarta : Genta Tenri Mawangi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024