Istanbul (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis mengumumkan bahwa Moskow akan memasok biji-bijian secara gratis ke enam negara Afrika, dalam tiga hingga empat bulan ke depan.
“Kami akan siap dalam beberapa bulan mendatang, dalam tiga hingga empat bulan ke depan, untuk menyediakan 25.000 hingga 50.000 ton biji-bijian gratis untuk Burkina Faso, Zimbabwe, Mali, Somalia, Republik Afrika Tengah, dan Eritrea," kata Putin.
"Kami juga akan sediakan pengiriman gratis produk-produk ini kepada konsumen," tutur dia, menambahkan.
Dia mengatakan bahwa paradoks sedang muncul, ketika negara-negara Barat menghalangi pasokan biji-bijian dan pupuk Rusia namun secara munafik menuduh Moskow sebagai biang keladi krisis saat ini yang melanda pasar pangan dunia.
"Pendekatan ini terbukti terutama dalam implementasi kesepakatan biji-bijian, yang diakhiri dengan partisipasi Sekretariat PBB dan pada awalnya ditujukan untuk memastikan keamanan pangan global, mengurangi ancaman kelaparan, dan membantu negara-negara termiskin, termasuk di Afrika,” kata Putin.
Dia juga mengatakan ekspor biji-bijian dari Ukraina selama pemberlakuan Prakarsa Biji-Bijian Laut Hitam mencapai total 32,8 juta ton, yang lebih dari 70 persen di antaranya dikirim ke negara-negara berpenghasilan tinggi dan menengah ke atas.
Putin juga mengatakan bahwa pangsa negara-negara seperti Ethiopia, Sudan, dan Somalia menyumbang kurang dari tiga persen dari total biji-bijian yang diekspor, yang menurut dia kurang dari satu juta ton biji-bijian.
“Tidak ada ketentuan kesepakatan mengenai penarikan sanksi ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia ke pasar dunia yang dipenuhi. Tidak ada. Hambatan juga muncul untuk transfer pupuk mineral gratis oleh kami ke negara-negara termiskin yang membutuhkan," ujarnya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Rusia : Negara Barat intimidasi negara-negara Afrika
“Kami akan siap dalam beberapa bulan mendatang, dalam tiga hingga empat bulan ke depan, untuk menyediakan 25.000 hingga 50.000 ton biji-bijian gratis untuk Burkina Faso, Zimbabwe, Mali, Somalia, Republik Afrika Tengah, dan Eritrea," kata Putin.
"Kami juga akan sediakan pengiriman gratis produk-produk ini kepada konsumen," tutur dia, menambahkan.
Dia mengatakan bahwa paradoks sedang muncul, ketika negara-negara Barat menghalangi pasokan biji-bijian dan pupuk Rusia namun secara munafik menuduh Moskow sebagai biang keladi krisis saat ini yang melanda pasar pangan dunia.
"Pendekatan ini terbukti terutama dalam implementasi kesepakatan biji-bijian, yang diakhiri dengan partisipasi Sekretariat PBB dan pada awalnya ditujukan untuk memastikan keamanan pangan global, mengurangi ancaman kelaparan, dan membantu negara-negara termiskin, termasuk di Afrika,” kata Putin.
Dia juga mengatakan ekspor biji-bijian dari Ukraina selama pemberlakuan Prakarsa Biji-Bijian Laut Hitam mencapai total 32,8 juta ton, yang lebih dari 70 persen di antaranya dikirim ke negara-negara berpenghasilan tinggi dan menengah ke atas.
Putin juga mengatakan bahwa pangsa negara-negara seperti Ethiopia, Sudan, dan Somalia menyumbang kurang dari tiga persen dari total biji-bijian yang diekspor, yang menurut dia kurang dari satu juta ton biji-bijian.
“Tidak ada ketentuan kesepakatan mengenai penarikan sanksi ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia ke pasar dunia yang dipenuhi. Tidak ada. Hambatan juga muncul untuk transfer pupuk mineral gratis oleh kami ke negara-negara termiskin yang membutuhkan," ujarnya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Rusia : Negara Barat intimidasi negara-negara Afrika