Majene, Sulbar (ANTARA Sulbar) - Sebanyak 878 orang mahasiswa baru Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), mulai menjalani masa orientasi pengenalan studi dan pengenalan kampus.
Pejabat rektor Unsulbar, Akhsan Djalaluddin di Majene, Kamis, pada acara pembekalan hari perdana, menjelaskan kepada para mahasiswa baru terkait proses pendirian Unsulbar sebagai perguruan tinggi negeri yang tidak terpisahkan dari perjuangan pembentukan provinsi Sulbar.
Ratusan mahasiswa Unsulbar itu berasal dari tujuh fakultas yang saat ini dikelola Unsulbar masing-masing Fakultas Teknik, Kesehatan, Ekonomi, Perikanan, Peternakan, Pertanian, Isipol dan MIPA.
"Spirit utama perjuangan pembentukan Sulbar dan pendirian Unsulbar itu adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM ) di Sulbar, anak-anakku mahasiswa terutama mahasiswa baru harus menghargai perjuangan itu dengan belajar bersungguh-sungguh, memperbanyak keterampilan," kata Akhsan.
Hadir dalam pembukaan orientasi di halaman kampus Unsulbar Majene itu antara lain Ketua Harian Yayasan Pendidikan Unsulbar, Prof. Makmun Hasanuddin yang juga merupakan salah seorang tokoh utama perjuangan pembentukan provinsi Sulbar, sejumlah dosen dan mahasiswa panitia orientasi.
Lebih lanjut Akhsan mengatakan, ketika pembentukan Sulbar digodok pemerintah pusat yang saat itu presidennya adalah Megawati Soekarno Putri, para aktivis perjuangan pembentukan Sulbar juga memasukkan usulan pembentukan universitas negeri ke pemerintah pusat.
Di Komite Perjuangan Sulbar saat itu, Akhsan ditempatkan sebagai ketua Pokja pengembangan SDM.
"Saat presiden Megawati datang ke Polewali saat itu, Unsulbar saat itu sudah digodok, karena memang semangat pembentukan Sulbar itu adalah pembangunan sumber daya manusia, kami ingin setelah provinsi ini berdiri, anak-anak Sulbar tampil dengan kemampuan dan penguasaan teknologi," ujar Akshan.
Provinsi Sulbar akhirnya resmi berdiri 2004 lalu, empat tahun kemudian yakni 2008 Unsulbar memulai kegiatan perkulian dibawah pengelolaan Yayasan Pendidikan Indonesia Sulbar, dan akhirnya pada Mei 2013 lewat Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2013, Unsulbar secara resmi ditetapkan menjadi perguruan tinggi negeri.
Pembangunan kampus Unsulbar direncanakan akhir tahun ini dengan menempati lahan seluas lebih kurang 30 hektar di Kelurahan Tande, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene. Agus Setiawan
Pejabat rektor Unsulbar, Akhsan Djalaluddin di Majene, Kamis, pada acara pembekalan hari perdana, menjelaskan kepada para mahasiswa baru terkait proses pendirian Unsulbar sebagai perguruan tinggi negeri yang tidak terpisahkan dari perjuangan pembentukan provinsi Sulbar.
Ratusan mahasiswa Unsulbar itu berasal dari tujuh fakultas yang saat ini dikelola Unsulbar masing-masing Fakultas Teknik, Kesehatan, Ekonomi, Perikanan, Peternakan, Pertanian, Isipol dan MIPA.
"Spirit utama perjuangan pembentukan Sulbar dan pendirian Unsulbar itu adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM ) di Sulbar, anak-anakku mahasiswa terutama mahasiswa baru harus menghargai perjuangan itu dengan belajar bersungguh-sungguh, memperbanyak keterampilan," kata Akhsan.
Hadir dalam pembukaan orientasi di halaman kampus Unsulbar Majene itu antara lain Ketua Harian Yayasan Pendidikan Unsulbar, Prof. Makmun Hasanuddin yang juga merupakan salah seorang tokoh utama perjuangan pembentukan provinsi Sulbar, sejumlah dosen dan mahasiswa panitia orientasi.
Lebih lanjut Akhsan mengatakan, ketika pembentukan Sulbar digodok pemerintah pusat yang saat itu presidennya adalah Megawati Soekarno Putri, para aktivis perjuangan pembentukan Sulbar juga memasukkan usulan pembentukan universitas negeri ke pemerintah pusat.
Di Komite Perjuangan Sulbar saat itu, Akhsan ditempatkan sebagai ketua Pokja pengembangan SDM.
"Saat presiden Megawati datang ke Polewali saat itu, Unsulbar saat itu sudah digodok, karena memang semangat pembentukan Sulbar itu adalah pembangunan sumber daya manusia, kami ingin setelah provinsi ini berdiri, anak-anak Sulbar tampil dengan kemampuan dan penguasaan teknologi," ujar Akshan.
Provinsi Sulbar akhirnya resmi berdiri 2004 lalu, empat tahun kemudian yakni 2008 Unsulbar memulai kegiatan perkulian dibawah pengelolaan Yayasan Pendidikan Indonesia Sulbar, dan akhirnya pada Mei 2013 lewat Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2013, Unsulbar secara resmi ditetapkan menjadi perguruan tinggi negeri.
Pembangunan kampus Unsulbar direncanakan akhir tahun ini dengan menempati lahan seluas lebih kurang 30 hektar di Kelurahan Tande, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene. Agus Setiawan