Mamuju (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar), memberikan pelatihan penanggulangan bencana kepada 165 warga dari seluruh kecamatan, khususnya pada desa rawan bencana di daerah itu.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Polewali Mandar Andi Afandi Rahman, Kamis, mengatakan, pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari pada 2-3 Agustus 2023 itu sebagai implementasi peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah itu.
Pelatihan itu, lanjut dia, diikuti seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Polewali Mandar dengan melibatkan desa-desa, terutama yang rawan bencana, OPD seperti PMI, Tagana, Dinas Kesehatan,.dan Dinas Sosial.
Tujuan dilaksanakan pelatihan penanggulangan bencana, kata Andi, agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami apa saja yang dilakukan pada saat terjadi bencana.
"Harapannya, melalui kegiatan ini peran serta dari seluruh masyarakat dalam hal penanggulangan bencana bisa semakin membumi. Dalam hal bagaimana masyarakat bisa tahu apa yang akan mereka lakukan pada saat kejadian bencana," ucapnya.
Sementara perwakilan dari Direktorat Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi BNPB Merina Sofiati mengatakan pada kegiatan itu diharapkan adanya sinergitas antara masyarakat dan pihak terkait untuk bekerja sama dalam penanggulangan bencana agar lebih maksimal.
"Kami berharap seluruh masyarakat dan juga OPD terkait di Polewali Mandar, bisa saling bekerja sama dalam hal penanggulangan bencana, karena tentu saja penanggulangan bencana akan menjadi tanggung jawab bersama," ujar Merina Sofiati.
Sehingga, lanjutnya, dibutuhkan adanya pemahaman yang seragam dan juga koordinasi yang erat antara masing-masing pihak agar pelaksanaan pemberian pelayanan kepada masyarakat terdampak atau berpotensi dampak bencana dapat lebih maksimal.
Selain materi yang disampaikan dari BNPB dan BPBD Polewali Mandar, pada pelatihan itu juga dilaksanakan simulasi agar para peserta dapat lebih memahami dan bisa mengimplementasikan di lapangan apabila terjadi kejadian bencana atau ada potensi terjadinya bencana di lokasi sekitar.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Polewali Mandar Andi Afandi Rahman, Kamis, mengatakan, pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari pada 2-3 Agustus 2023 itu sebagai implementasi peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah itu.
Pelatihan itu, lanjut dia, diikuti seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Polewali Mandar dengan melibatkan desa-desa, terutama yang rawan bencana, OPD seperti PMI, Tagana, Dinas Kesehatan,.dan Dinas Sosial.
Tujuan dilaksanakan pelatihan penanggulangan bencana, kata Andi, agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami apa saja yang dilakukan pada saat terjadi bencana.
"Harapannya, melalui kegiatan ini peran serta dari seluruh masyarakat dalam hal penanggulangan bencana bisa semakin membumi. Dalam hal bagaimana masyarakat bisa tahu apa yang akan mereka lakukan pada saat kejadian bencana," ucapnya.
Sementara perwakilan dari Direktorat Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi BNPB Merina Sofiati mengatakan pada kegiatan itu diharapkan adanya sinergitas antara masyarakat dan pihak terkait untuk bekerja sama dalam penanggulangan bencana agar lebih maksimal.
"Kami berharap seluruh masyarakat dan juga OPD terkait di Polewali Mandar, bisa saling bekerja sama dalam hal penanggulangan bencana, karena tentu saja penanggulangan bencana akan menjadi tanggung jawab bersama," ujar Merina Sofiati.
Sehingga, lanjutnya, dibutuhkan adanya pemahaman yang seragam dan juga koordinasi yang erat antara masing-masing pihak agar pelaksanaan pemberian pelayanan kepada masyarakat terdampak atau berpotensi dampak bencana dapat lebih maksimal.
Selain materi yang disampaikan dari BNPB dan BPBD Polewali Mandar, pada pelatihan itu juga dilaksanakan simulasi agar para peserta dapat lebih memahami dan bisa mengimplementasikan di lapangan apabila terjadi kejadian bencana atau ada potensi terjadinya bencana di lokasi sekitar.