Mamuju (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat mendorong para petani di daerah itu agar menggunakan pupuk organik dan tidak bergantung kepada pupuk kimia.

"Penggunaan bahan organik salah satu contoh dengan memanfaatkan bahan-bahan di sekitar lingkungan kita," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar Andi Ibrahim Wela, pada temu hari lapang atau "farmer field day", Kamis.

Temu hari lapang yang dilaksanakan bersama Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Sulbar itu, merupakan rangkaian kegiatan Genta Organik, Sekolah Lapang (SL). Itu mengangkat tema 'Pertanian Organik komoditas Padi di Kabupaten Polewali Mandar'.

Genta organik merupakan suatu gerakan pertanian pro-organik yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal.

"Gerakan ini mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah secara mandiri," kata Andi Ibrahim Wela.

Di Kabupaten Polewali Mandar lanjutnya, terdapat sepuluh kecamatan yang merupakan sentra padi dan mengikuti kegiatan genta organik.

Ia berharap, melalui kegiatan itu para petani dapat mengadopsi ilmu yang telah diterapkan, bahwa untuk meningkatkan produksi pertanian para petani dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan yang baik karena dapat memberi informasi kepada para petani dan memberikan ilmu kepada penyuluh, bagaimana supaya kita tidak terlalu banyak bergantung kepada pupuk kimia," terang Andi Ibrahim Wela.

Sementara, Penyuluh Pertanian Provinsi Sulbar Safaruddin menjelaskan, genta organik merupakan suatu gerakan mendorong petani untuk mandiri agar tidak tergantung kepada produk-produk konvensional yang nilainya mahal.

Genta organik tambahnya, sebagai solusi pupuk mahal, diluncurkan dengan tujuan menyuburkan tanah, meningkatkan produksi pertanian, mengurangi penggunaan pupuk anorganik, menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan SDA yang pada akhirnya mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional dan kedaulatan pangan nasional.

Sehingga lanjutnya, melalui program pemerintah tersebut, petani bisa melakukan sendiri di lahannya dan dikawal oleh penyuluh pertanian yang ada di wilayah kerja masing-masing.

Ia menyampaikan, bersama penyuluh pertanian dan POPT, melakukan pendampingan dan pengawalan kepada para petani di 10 titik di Kecamatan Campaign melalui sekolah lapang.

"Nah, dari mereka masing-masing kelompok datang ke setiap titik sekolah lapang untuk melakukan proses pembelajaran dalam hal ini pembuatan pupuk organik, pembuatan pupuk hayati dan pestisida secara mandiri dan itulah yang diterapkan di setiap sekolah lapang yang ada sekarang ini," jelasnya.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024