Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengajak delegasi dari Singapura melihat proses pembuatan kapal pinisi dan rumah adat Suku Toraja, Tongkonan.

"Di sini kami ingin share (berbagi) dengan pejabat dari Singapura dan duta besar, karena ini menjadi masterpiece (mahakarya) kita, kebanggaan budaya kita," katanya di Makassar, Jumat.

Ia menyampaikan bahwa seni pembuatan kapal pinisi Suku Bugis-Makassar telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization/UNESCO).

Di kawasan CPI Makassar, anggota delegasi dari Singapura mendengarkan pemaparan mengenai sejarah dan cara pembuatan pinisi serta melihat langsung prosesnya.

Sesekali anggota delegasi bertanya kepada pekerja pembuat kapal yang didatangkan langsung dari Kabupaten Bulukumba.

Kepada anggota delegasi dari Singapura, Wali Kota menyampaikan bahwa kapal pinisi yang sedang dibuat merupakan kapal pinisi pertama yang pembuatannya dilakukan di tengah kota.

"Tahun ini, Pemkot Makassar membuat dua unit kapal pinisi di bawah naungan Dinas Pariwisata serta satu unit Tongkonan di bawah Dinas Kebudayaan," katanya.

Menurut dia, kapal pinisi yang sedang dibuat rencananya diberikan kepada Pemerintah Australia dan Singapura, yang dinilai memiliki hubungan historis dengan Kota Makassar.

"Kita sangat bangga menyampaikan ini ke teman-teman Singapura, karena kita mempunyai hubungan historis," katanya.

Ia menuturkan bahwa pada masa lalu Kerajaan Singapura sangat dekat dengan Sulawesi Selatan, demikian pula dengan orang-orang asli Australia.

Dalam kunjungannya ke lokasi pembangunan pinisi dan Tongkonan, Wali Kota Makassar didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata Muh Roem, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Zuhaelsi Zubir, Kepala Bappeda Helmy Budiman, dan Kepala Bagian Kerja Sama Zulfitra Dianta.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024