Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani menilai usulan pembentukan TNI angkatan siber untuk melengkapi tiga matra TNI yang ada merupakan gagasan yang menarik, tapi perlu kajian secara ilmiah dan komprehensif.
"Ide ini sesuatu yang menarik namun perlu kajian ilmiah yang matang dan komprehensif," kata Christina dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, kajian ilmiah mendalam diperlukan untuk mencermati dampak dan konsekuensi pembentukan angkatan siber sebagai angkatan keempat di TNI.
"Banyak yang harus dipertimbangkan, mengingat saat ini kita juga sudah punya Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan di internal TNI sendiri juga memiliki unit siber di masing-masing angkatan. Intinya dikaji dulu secara ilmiah dan komprehensif," ujarnya.
Christina menuturkan beberapa hal yang patut menjadi pertimbangan, misalnya struktur organisasi dan kelembagaannya di TNI, pola rekrutmen, sumber daya manusia (SDM), hingga jenjang karir.
Selain itu, daya dukung anggaran, serta menengok praktiknya di negara lain yang sudah memiliki angkatan siber serupa, seperti Amerika Serikat dan Singapura.
"Katakan saja anggaran, kita tahu bahwa BSSN saja daya dukung anggarannya masih sangat minim. Nah, kalau ada angkatan baru TNI untuk siber bagaimana dukungan anggarannya nanti. Intinya sebagai ide oke dan menarik dan bisa jadi relevan tinggal dikaji saja secara ilmiah," kata Christina.
Sebelumnya (9/8), Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) TNI Julius Widjojono menilai usulan membentuk angkatan siber untuk melengkapi tiga matra TNI merupakan proyeksi yang ideal tetapi itu butuh dikaji secara ilmiah.
“Kalau saya melihat ini harus dikaji secara ilmiah, sangat ideal memang, kalau di Amerika beberapa tahun yang lalu punya USCYBERCOM (United States Cyber Command),“ kata Laksda Julius saat ditemui pada sela-sela kegiatannya di Mabes TNI, Jakarta (9/8).
Adapun pada Senin (7/8), Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Andi Widjajanto pada sela-sela acara Seminar Nasional “Ketahanan Nasional Transformasi Digital Indonesia 2045” di Jakarta, mengusulkan pembentukan angkatan siber sebagai angkatan keempat dari tiga matra TNI.
“Hari Jumat (11/8), saya diminta bicara tentang kemungkinan Indonesia seperti Singapura punya angkatan siber. Saya harus menawarkan roadmap-nya apakah Indonesia nanti seperti Singapura punya angkatan siber melengkapi Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara,” kata Gubernur Lemhannas RI.
Baca juga: Gubernur Lemhannas mengusulkan rencana pembentukan Angkatan Siber RI
"Ide ini sesuatu yang menarik namun perlu kajian ilmiah yang matang dan komprehensif," kata Christina dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, kajian ilmiah mendalam diperlukan untuk mencermati dampak dan konsekuensi pembentukan angkatan siber sebagai angkatan keempat di TNI.
"Banyak yang harus dipertimbangkan, mengingat saat ini kita juga sudah punya Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan di internal TNI sendiri juga memiliki unit siber di masing-masing angkatan. Intinya dikaji dulu secara ilmiah dan komprehensif," ujarnya.
Christina menuturkan beberapa hal yang patut menjadi pertimbangan, misalnya struktur organisasi dan kelembagaannya di TNI, pola rekrutmen, sumber daya manusia (SDM), hingga jenjang karir.
Selain itu, daya dukung anggaran, serta menengok praktiknya di negara lain yang sudah memiliki angkatan siber serupa, seperti Amerika Serikat dan Singapura.
"Katakan saja anggaran, kita tahu bahwa BSSN saja daya dukung anggarannya masih sangat minim. Nah, kalau ada angkatan baru TNI untuk siber bagaimana dukungan anggarannya nanti. Intinya sebagai ide oke dan menarik dan bisa jadi relevan tinggal dikaji saja secara ilmiah," kata Christina.
Sebelumnya (9/8), Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) TNI Julius Widjojono menilai usulan membentuk angkatan siber untuk melengkapi tiga matra TNI merupakan proyeksi yang ideal tetapi itu butuh dikaji secara ilmiah.
“Kalau saya melihat ini harus dikaji secara ilmiah, sangat ideal memang, kalau di Amerika beberapa tahun yang lalu punya USCYBERCOM (United States Cyber Command),“ kata Laksda Julius saat ditemui pada sela-sela kegiatannya di Mabes TNI, Jakarta (9/8).
Adapun pada Senin (7/8), Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Andi Widjajanto pada sela-sela acara Seminar Nasional “Ketahanan Nasional Transformasi Digital Indonesia 2045” di Jakarta, mengusulkan pembentukan angkatan siber sebagai angkatan keempat dari tiga matra TNI.
“Hari Jumat (11/8), saya diminta bicara tentang kemungkinan Indonesia seperti Singapura punya angkatan siber. Saya harus menawarkan roadmap-nya apakah Indonesia nanti seperti Singapura punya angkatan siber melengkapi Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara,” kata Gubernur Lemhannas RI.
Baca juga: Gubernur Lemhannas mengusulkan rencana pembentukan Angkatan Siber RI