Makassar (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Selatan Naoemi Octarina menyatakan bahwa pihaknya ingin melestarikan kain tenun sutera sebagai warisan leluhur untuk sejajar dengan sutera dari China, India hingga Uni Emirat Arab.
"Kami ingin mengembalikan kejayaan sutera Sengkang Kabupaten Wajo, bahkan ingin tenun sutera ini sejajar dengan tenun-tenun mancanegara, khususnya China dan India," kata Naoemi dalam keterangannya di Makassar, Kamis.
Naoemi mengatakan hal itu di sela Expo Dekranasda Kreatif Andalan 2023, yang digelar di Kabupaten Wajo pada 8-10 Agustus 2023. Kabupaten Wajo dipilih sebagai tuan rumah Expo 202, karena menjadi sentra pembuatan sutera di provinsi yang dipimpin Gubernur Andi Sudirman Sulaiman itu.
"Sesuai tema, kita ingin mengembalikan kejayaan sutera, dan ini adalah kain yang sering digunakan masyarakat Sulsel sebagai kebanggaan," ujar Naoemi.
Kegiatan Expo Andalan 2023, juga disemarakkan dengan penampilan fashion show cilik, peluncuran sutera dan sajadah Andalan hingga gerak dan lagu dari ratusan anak PAUD di Kabupaten Wajo.
Sementara itu, Ketua Panitia Expo Dekranasda Kreatif Andalan 2023, Uswatun Hasanah mengatakan pameran ini merupakan kegiatan strategis Dekranasda Provinsi Sulsel berkolaborasi dengan Dekranasda Kabupaten Wajo dalam mengembalikan warisan budaya yang tinggi masyarakat Sulsel, khususnya masyarakat Bugis Sengkang, yang ada sejak abad 14.
"Kita berfokus untuk menumbuhkembangkan kreativitas dalam aspek desain dan corak produk berbasis tenun sutera yang bersifat kekinian tanpa harus meninggalkan kekhasan corak dasar produk tenun sutera Sulsel yang telah berlangsung turun temurun," ujarnya.
Ia berharap tenun sutera Sengkang diharapkan sejajar dengan tenun sutera terbaik dunia, seperti tenun sutera China, India dan Uni Emirat Arab.
Expo Dekranasda Kreatif Andalan 2023, yang digelar di Kabupaten Wajo diikuti peserta dari 21 kabupaten/kota se-Sulsel pada 8-10 Agustus 2023.
"Kami ingin mengembalikan kejayaan sutera Sengkang Kabupaten Wajo, bahkan ingin tenun sutera ini sejajar dengan tenun-tenun mancanegara, khususnya China dan India," kata Naoemi dalam keterangannya di Makassar, Kamis.
Naoemi mengatakan hal itu di sela Expo Dekranasda Kreatif Andalan 2023, yang digelar di Kabupaten Wajo pada 8-10 Agustus 2023. Kabupaten Wajo dipilih sebagai tuan rumah Expo 202, karena menjadi sentra pembuatan sutera di provinsi yang dipimpin Gubernur Andi Sudirman Sulaiman itu.
"Sesuai tema, kita ingin mengembalikan kejayaan sutera, dan ini adalah kain yang sering digunakan masyarakat Sulsel sebagai kebanggaan," ujar Naoemi.
Kegiatan Expo Andalan 2023, juga disemarakkan dengan penampilan fashion show cilik, peluncuran sutera dan sajadah Andalan hingga gerak dan lagu dari ratusan anak PAUD di Kabupaten Wajo.
Sementara itu, Ketua Panitia Expo Dekranasda Kreatif Andalan 2023, Uswatun Hasanah mengatakan pameran ini merupakan kegiatan strategis Dekranasda Provinsi Sulsel berkolaborasi dengan Dekranasda Kabupaten Wajo dalam mengembalikan warisan budaya yang tinggi masyarakat Sulsel, khususnya masyarakat Bugis Sengkang, yang ada sejak abad 14.
"Kita berfokus untuk menumbuhkembangkan kreativitas dalam aspek desain dan corak produk berbasis tenun sutera yang bersifat kekinian tanpa harus meninggalkan kekhasan corak dasar produk tenun sutera Sulsel yang telah berlangsung turun temurun," ujarnya.
Ia berharap tenun sutera Sengkang diharapkan sejajar dengan tenun sutera terbaik dunia, seperti tenun sutera China, India dan Uni Emirat Arab.
Expo Dekranasda Kreatif Andalan 2023, yang digelar di Kabupaten Wajo diikuti peserta dari 21 kabupaten/kota se-Sulsel pada 8-10 Agustus 2023.