Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap para kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dapat menjadi teladan untuk mewujudkan generasi muda muslim yang berkelanjutan.
"Yang penguasaan ipteknya hebat, sekaligus memiliki moral, memiliki budi pekerti, memiliki mental juga yang hebat. Buat saya itulah sosok pelajar Muhammadiyah idaman," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam Muktamar XXIII IPM di Medan, Sumatra Utara, Sabtu.
Menurut Presiden Jokowi, hal itu penting untuk dilakukan para kader IPM mengingat perkembangan zaman yang diwarnai teknologi serta digitalisasi.
Presiden meyakini kader-kader IPM yang kini berisikan Generasi Y bahkan Generasi Alpha punya keunggulan tersendiri menghadapi tantangan era digital, mengingat sebagian besar merupakan digital native atau lahir di era penggunaan teknologi digital baru.
"Pesan saya pelajari, kuasai, kembangkan, dan manfaatkan semuanya untuk kesejahteraan umat," kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, dengan meletakkan kesejahteraan umat sebagai motivasi, generasi muda bisa tumbuh bukan hanya tangguh dalam penguasaan iptek, tetapi juga memiliki budi pekerti luhur, moral yang baik, serta memperjuangkan kebenaran dan kemanusiaan.
"Tidak ada gunanya nilai sekolah 10, enggak ada gunanya kalau moralnya nol, kalau budi pekertinya tidak baik. Setuju?" ujar Presiden Jokowi yang segera disambut seruan setuju dari para hadirin Muktamar XXIII IPM.
Turut hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah Nashir Effendi, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan Bobby Nasution, serta Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid.
"Yang penguasaan ipteknya hebat, sekaligus memiliki moral, memiliki budi pekerti, memiliki mental juga yang hebat. Buat saya itulah sosok pelajar Muhammadiyah idaman," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam Muktamar XXIII IPM di Medan, Sumatra Utara, Sabtu.
Menurut Presiden Jokowi, hal itu penting untuk dilakukan para kader IPM mengingat perkembangan zaman yang diwarnai teknologi serta digitalisasi.
Presiden meyakini kader-kader IPM yang kini berisikan Generasi Y bahkan Generasi Alpha punya keunggulan tersendiri menghadapi tantangan era digital, mengingat sebagian besar merupakan digital native atau lahir di era penggunaan teknologi digital baru.
"Pesan saya pelajari, kuasai, kembangkan, dan manfaatkan semuanya untuk kesejahteraan umat," kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, dengan meletakkan kesejahteraan umat sebagai motivasi, generasi muda bisa tumbuh bukan hanya tangguh dalam penguasaan iptek, tetapi juga memiliki budi pekerti luhur, moral yang baik, serta memperjuangkan kebenaran dan kemanusiaan.
"Tidak ada gunanya nilai sekolah 10, enggak ada gunanya kalau moralnya nol, kalau budi pekertinya tidak baik. Setuju?" ujar Presiden Jokowi yang segera disambut seruan setuju dari para hadirin Muktamar XXIII IPM.
Turut hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah Nashir Effendi, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan Bobby Nasution, serta Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid.