Jakarta (ANTARA) - Coco Gauff dan Karolina Muchova mencetak kemenangan, Sabtu waktu setempat, untuk mengatur pertarungan perebutan gelar WTA Cincinnati di final level Master pertama untuk keduanya.
Gauff menumbangkan petenis nomor satu dunia Iga Swiatek 7-6 (7/2), 3-6, 6-4, sementara Muchova mengalahkan juara Australian Open Aryna Sabalenka 6-7(4/7), 6-3, 6-2.
Gauff yang berusia 19 tahun, peringkat ketujuh di dunia, menghentikan kutukan sepanjang kariernya melawan Swiatek, meraih kemenangan pertamanya setelah tujuh kekalahan dari petenis Polandia itu hanya dalam waktu kurang dari tiga jam setelah empat match point.
"Saya tahu akan sulit. Saya benar-benar mengambil peluang saya ketika saya mendapatkannya dan saya benar-benar berjuang setiap poin," kata Gauff, seperti disiarkan AFP, Minggu.
"Saya sedikit down pada set kedua tetapi saya mendapatkannya kembali rasa percaya diri saya dan saya berkata pada diri saya sendiri, 'Kamu seorang pejuang dan kamu bisa melakukan ini.'"
Gauff menjadi remaja pertama yang mencapai final Cincinnati setelah Vera Zvonareva pada 2004.
"Saya berusaha melakukan servis sekeras yang saya bisa pada match point. Dia nomor satu di dunia -- Anda harus fokus pada ujung lapangan Anda," ujar Gauff.
Dia mengatakan permainannya terasa lebih kuat dari pada babak sebelumnya.
"Saya bermain sedikit lebih baik hari ini. Senang bermain di depan penonton Amerika, bahkan jika ada beberapa bendera Polandia di tribun," kata Gauff.
Kemenangan Gauff adalah kemenangan ke-11 dalam kariernya atas lawan 10 besar. Dia mengalahkan juara Wimbledon peringkat 10 Marketa Vondrousova pekan lalu di Montreal.
Swiatek telah mengalahkan Gauff dua kali musim ini, di Dubai dan di Roland Garros.
"Saya hanya mengatakan, 'Saya Coco Gauff dan saya bisa melakukannya,'" ujar Gauff.
"Bermain melawan dia, Anda harus memberikan segalanya dan saya merasakannya sejak saya melangkah ke lapangan, bahwa saya tidak akan kalah dalam pertandingan hari ini bahkan ketika momen menjadi sulit. Dan saya benar."
Swiatek, juara bertahan US Open dan French Open, tidak kehilangan satu set pun saat menjalani pertandingan sebelumnya berhadapan dengan Gauff.
"Ada hal-hal yang ingin saya kerjakan, selalu seperti itu saat Anda kalah. Secara keseluruhan hari ini saya berjuang sampai akhir. Itu adalah sesuatu yang harus saya banggakan," ujar Swiatek.
"Yang pasti saya ingin hasilnya berbeda. Coco adalah pemain hebat, jadi saya kira dia lebih pantas (menang)."
Setidaknya kekalahan itu memberi Swiatek sedikit istirahat ekstra sebelum mempertahankan gelarnya di US Open, yang dimulai 28 Agustus.
"Menurut saya, tangki bahan bakar saya cukup kosong. Sejujurnya, saya bahkan tidak akan menyesali (apa pun) karena saya senang bahwa saya akan punya hari libur sekarang," kata Swiatek.
Sementara itu, Muchova mengulangi kemenangannya atas petenis nomor dua dunia Sabalenka di semifinal French Open pada Juni.
Keduanya masing-masing mendapatkan set pembukaan selama hampir dua jam. Muchova membuka set ketiga dengan dua break dari lawannya yang frustrasi.
Muchova akan mencapai 10 besar untuk pertama kalinya sebagai hasil dari penampilannya pekan ini.
"Sulit dipercaya, ini benar-benar pertarungan yang sangat sulit," kata petenis Ceko itu.
"Itu murni pertarungan dari kami berdua. Saya terus mencoba mendekati net dan mengubah kecepatan, karena pukulannya sangat kuat.
"Saya tidak tahu bagaimana saya menang, tapi saya senang saya melakukannya," ujar Muchova.
"Saya senang berada di final, saya harap beberapa penggemar akan mendukung saya bahkan jika saya melawan Coco."
Gauff menumbangkan petenis nomor satu dunia Iga Swiatek 7-6 (7/2), 3-6, 6-4, sementara Muchova mengalahkan juara Australian Open Aryna Sabalenka 6-7(4/7), 6-3, 6-2.
Gauff yang berusia 19 tahun, peringkat ketujuh di dunia, menghentikan kutukan sepanjang kariernya melawan Swiatek, meraih kemenangan pertamanya setelah tujuh kekalahan dari petenis Polandia itu hanya dalam waktu kurang dari tiga jam setelah empat match point.
"Saya tahu akan sulit. Saya benar-benar mengambil peluang saya ketika saya mendapatkannya dan saya benar-benar berjuang setiap poin," kata Gauff, seperti disiarkan AFP, Minggu.
"Saya sedikit down pada set kedua tetapi saya mendapatkannya kembali rasa percaya diri saya dan saya berkata pada diri saya sendiri, 'Kamu seorang pejuang dan kamu bisa melakukan ini.'"
Gauff menjadi remaja pertama yang mencapai final Cincinnati setelah Vera Zvonareva pada 2004.
"Saya berusaha melakukan servis sekeras yang saya bisa pada match point. Dia nomor satu di dunia -- Anda harus fokus pada ujung lapangan Anda," ujar Gauff.
Dia mengatakan permainannya terasa lebih kuat dari pada babak sebelumnya.
"Saya bermain sedikit lebih baik hari ini. Senang bermain di depan penonton Amerika, bahkan jika ada beberapa bendera Polandia di tribun," kata Gauff.
Kemenangan Gauff adalah kemenangan ke-11 dalam kariernya atas lawan 10 besar. Dia mengalahkan juara Wimbledon peringkat 10 Marketa Vondrousova pekan lalu di Montreal.
Swiatek telah mengalahkan Gauff dua kali musim ini, di Dubai dan di Roland Garros.
"Saya hanya mengatakan, 'Saya Coco Gauff dan saya bisa melakukannya,'" ujar Gauff.
"Bermain melawan dia, Anda harus memberikan segalanya dan saya merasakannya sejak saya melangkah ke lapangan, bahwa saya tidak akan kalah dalam pertandingan hari ini bahkan ketika momen menjadi sulit. Dan saya benar."
Swiatek, juara bertahan US Open dan French Open, tidak kehilangan satu set pun saat menjalani pertandingan sebelumnya berhadapan dengan Gauff.
"Ada hal-hal yang ingin saya kerjakan, selalu seperti itu saat Anda kalah. Secara keseluruhan hari ini saya berjuang sampai akhir. Itu adalah sesuatu yang harus saya banggakan," ujar Swiatek.
"Yang pasti saya ingin hasilnya berbeda. Coco adalah pemain hebat, jadi saya kira dia lebih pantas (menang)."
Setidaknya kekalahan itu memberi Swiatek sedikit istirahat ekstra sebelum mempertahankan gelarnya di US Open, yang dimulai 28 Agustus.
"Menurut saya, tangki bahan bakar saya cukup kosong. Sejujurnya, saya bahkan tidak akan menyesali (apa pun) karena saya senang bahwa saya akan punya hari libur sekarang," kata Swiatek.
Sementara itu, Muchova mengulangi kemenangannya atas petenis nomor dua dunia Sabalenka di semifinal French Open pada Juni.
Keduanya masing-masing mendapatkan set pembukaan selama hampir dua jam. Muchova membuka set ketiga dengan dua break dari lawannya yang frustrasi.
Muchova akan mencapai 10 besar untuk pertama kalinya sebagai hasil dari penampilannya pekan ini.
"Sulit dipercaya, ini benar-benar pertarungan yang sangat sulit," kata petenis Ceko itu.
"Itu murni pertarungan dari kami berdua. Saya terus mencoba mendekati net dan mengubah kecepatan, karena pukulannya sangat kuat.
"Saya tidak tahu bagaimana saya menang, tapi saya senang saya melakukannya," ujar Muchova.
"Saya senang berada di final, saya harap beberapa penggemar akan mendukung saya bahkan jika saya melawan Coco."