Makassar (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Polisi Setyo Boedi Moempoeni Harso menekankan kepada semua pihak untuk terus memelihara kebersamaan, kekompakan dan sinergi dalam mengawal pelaksanaan Pemilu 2024.

"Melalui deklarasi ini, kami berharap dapat menciptakan suasana yang kondusif dan harmonis, di mana setiap warga negara dapat berpartisipasi aktif dalam proses pemilu tanpa ada rasa takut, intimidasi atau kekerasan," kata Kapolda dalam kegiatan Deklarasi Pemilu Damai di Makassar, Rabu.

Selain itu, deklarasi ini merupakan bentuk komitmen bersama dalam menjaga dan mengawal pelaksanaan Pemilu 2024 agar berjalan aman, lancar serta kondusif.

"Dalam deklarasi ini, kita semua sepakat untuk menghormati hak-hak demokrasi setiap individu dan kelompok serta menghormati identitas perbedaan dan pandangan politik dari setiap warga masyarakat. Kita juga sepakat untuk melarang segala bentuk provokasi, kekerasan dan pelanggaran," jelas Kapolda.

Dia mengajak seluruh peserta dan elemen masyarakat yang hadir dalam deklarasi ini memelihara atmosfer, menjaga kedamaian selama periode kampanye pemilu yang segera dilaksanakan.

"Mari kita saling menghargai, saling mendengarkan, berdialog untuk mencapai pemahaman bersama dan mencari solusi yang terbaik bagi negara kita," kata Setyo Boedi.

Kapolda juga menegaskan bahwa pihaknya telah memetakan daerah zona rawan di sejumlah daerah dan menginstruksikan personel di daerah tetap mengawasi potensi terjadinya pelanggaran.
  Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso (tengah) bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan Pengurus Partai Politik Mendeklarasikan Pemilu Damai di Hotel Claro Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (23/8/2023). ANTARA/Darwin Fatir.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulsel Hasbullah pada kesempatan itu menyampaikan bahwa Deklarasi Pemilu Damai kali ini dilakukan bertepatan dengan momentum HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Selain itu, pada pesta demokrasi yang sedang berjalan ada hak warga negara memilih dan dipilih serta tidak ada bentuk diskriminasi.

"Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada kapolda atas inisiasi terselenggaranya deklarasi ini. KPU punya peran strategis dan kami hanya regulator, kami pelaksana. Tentu dengan banyaknya kerumitan pemilu serentak ini membutuhkan kebersamaan dengan seluruh unsur terkait," ujarnya.

Deklarasi Pemilu Damai, tambah Hasbullah, adalah proses mitigasi yang dilaksanakan mengingat data Bawaslu mencatat ada indeks kerawanan pemilu pada setiap daerah yang perlu dijaga bersama-sama seluruh elemen terkait dan masyarakat.

Deklarasi Pemilu Damai dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulsel, Bawaslu sejumlah pimpinan TNI Polri, pengurus partai politik, serta relawan.

Dalam deklarasi tersebut dilaksanakan pula penandatangan di atas spanduk sebagai tanda komitmen bersama melaksanakan dan mengawal pemilu damai di Sulsel.
 

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024