Makassar (ANTARA) - Proyek Strategis Nasional yakni Makassar New Port (MNP) siap terintegrasi dengan fasilitas by pass (tol) dan kawasan industri dengan kondisi progres fisik MNP sudah sekitar 99 persen.
"Pemerintah menargetkan pembangunan MNP fase 1-B dan 1-C rampung pada September ini, dengan melihat progres MNP yang sudah sekitar 99 persen," kata Regional Head 4 Pelindo Enriany Muis dalam keterangan persnya yang diterima di Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan untuk menunjang fasilitas di MNP, sarana jalan tol dan kawasan industri menjadi sumber pendukung utama dalam aktivitas kepelabuhanan.
Khusus untuk pengerjaan jalan tol yang dapat memudahkan transportasi, progresnya sudah hampir rampung tinggal menunggu finishing saja.
Sementara untuk progres MNP, pembangunan tahap lanjutan meliputi pembangunan Terminal 2 MNP saat ini telah mencapai 99 persen.
Pemerintah menargetkan pembangunan Makassar New Port (MNP) fase 1-B dan 1-C rampung pada September 2023.
Sementara fase 1-B dan 1-C ini sebagai fase lanjutan pada tahap pertama pembangunan MNP. Total kapasitas di tahap pertama ini ditargetkan dapat mencapai 2,5 juta - 2,6 juta twenty-foot equivalent unit (Teus) per tahun dan akan mendukung pergerakan pelabuhan Soekarno Hatta.
Dengan keberadaan dua pelabuhan di Makassar yakni Pelabuhan Soekarno Hatta dan Makassar New Port diharapkan akan semakin mendukung dan memperbaiki distribusi logistik Indonesia,
Pembangunan MNP dilakukan dalam tiga tahap yang mulai dikerjakan sejak tahun 2015 dan akan berakhir pada tahun 2037. Proyek ini menelan dana sebesar kurang lebih Rp 89,57 triliun dan dibiayai sepenuhnya oleh BUMN yakni PT Pelindo.
Pembangunan tahap 1 terbagi dalam empat fase pengerjaan yakni A B C dan D dengan total dermaga yang akan dibangun sepanjang 1.043 meter.
Untuk fase 1-A sudah rampung dan dioperasikan pada tahun 2018 lalu dengan panjang dermaga 320 meter dan daya tampung 500 ribu teus per tahun. Fase 1-A ini menyerap anggaran Rp2,51 triliun.
Sedang pada fase 1-B total anggarannya sebesar Rp1,66 triliun dengan total dermaga yang dibangun 330 meter. Selanjutnya, fase 1-C dengan biaya Rp2,69 triliun dengan total dermaga dibangun sepanjang 350 meter dan fase akhir 1-D dengan total investasi sebesar Rp6,14 triliun.
Sementara secara keseluruhan, MNP selaku pelabuhan terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI) ini direncanakan memiliki dermaga logistik dengan total panjang 2.184 meter dan luas lapangan penumpukan 106 Ha, sehingga kelak total kapasitas terpasang mencapai 5 juta teus setiap tahun.
"Pemerintah menargetkan pembangunan MNP fase 1-B dan 1-C rampung pada September ini, dengan melihat progres MNP yang sudah sekitar 99 persen," kata Regional Head 4 Pelindo Enriany Muis dalam keterangan persnya yang diterima di Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan untuk menunjang fasilitas di MNP, sarana jalan tol dan kawasan industri menjadi sumber pendukung utama dalam aktivitas kepelabuhanan.
Khusus untuk pengerjaan jalan tol yang dapat memudahkan transportasi, progresnya sudah hampir rampung tinggal menunggu finishing saja.
Sementara untuk progres MNP, pembangunan tahap lanjutan meliputi pembangunan Terminal 2 MNP saat ini telah mencapai 99 persen.
Pemerintah menargetkan pembangunan Makassar New Port (MNP) fase 1-B dan 1-C rampung pada September 2023.
Sementara fase 1-B dan 1-C ini sebagai fase lanjutan pada tahap pertama pembangunan MNP. Total kapasitas di tahap pertama ini ditargetkan dapat mencapai 2,5 juta - 2,6 juta twenty-foot equivalent unit (Teus) per tahun dan akan mendukung pergerakan pelabuhan Soekarno Hatta.
Dengan keberadaan dua pelabuhan di Makassar yakni Pelabuhan Soekarno Hatta dan Makassar New Port diharapkan akan semakin mendukung dan memperbaiki distribusi logistik Indonesia,
Pembangunan MNP dilakukan dalam tiga tahap yang mulai dikerjakan sejak tahun 2015 dan akan berakhir pada tahun 2037. Proyek ini menelan dana sebesar kurang lebih Rp 89,57 triliun dan dibiayai sepenuhnya oleh BUMN yakni PT Pelindo.
Pembangunan tahap 1 terbagi dalam empat fase pengerjaan yakni A B C dan D dengan total dermaga yang akan dibangun sepanjang 1.043 meter.
Untuk fase 1-A sudah rampung dan dioperasikan pada tahun 2018 lalu dengan panjang dermaga 320 meter dan daya tampung 500 ribu teus per tahun. Fase 1-A ini menyerap anggaran Rp2,51 triliun.
Sedang pada fase 1-B total anggarannya sebesar Rp1,66 triliun dengan total dermaga yang dibangun 330 meter. Selanjutnya, fase 1-C dengan biaya Rp2,69 triliun dengan total dermaga dibangun sepanjang 350 meter dan fase akhir 1-D dengan total investasi sebesar Rp6,14 triliun.
Sementara secara keseluruhan, MNP selaku pelabuhan terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI) ini direncanakan memiliki dermaga logistik dengan total panjang 2.184 meter dan luas lapangan penumpukan 106 Ha, sehingga kelak total kapasitas terpasang mencapai 5 juta teus setiap tahun.