Mamuju (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat(Sulbar) Zudan Arif Fakrulloh, meraih penghargaan dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) terkait kebijakan digitalisasi pemerintahan berbasis aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi).

"Sejak ditugaskan menjadi Penjabat Gubernur Sulbar, saya mengajak seluruh dinas untuk bertransformasi dari paradigma birokrasi lama ke paradigma birokrasi baru," kata Zudan Arif Fakrulloh, melalui rilis yang diterima Antara, di Mamuju, Rabu.

Penganugerahan penghargaan yang berlangsung di The Sunan Hotel Surakarta tersebut, juga menjadikan Provinsi Sulbar sebagai daerah percontohan penerapan aplikasi Srikandi kepada pemerintah daerah lain di Indonesia, khususnya wilayah Indonesia Tengah dan Timur.

Penghargaan tersebut dilandasi atas peran Penjabat Gubernur Sulbar dalam memberikan dukungan penuh dan pengaruh yang besar terhadap penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) khususnya aplikasi SBPE bidang kearsipan Srikandi.

Adapun salah satu indikator penilaian, yakni dilihat dari jumlah organisasi perangkat daerah(OPD)  yang menggunakan dan jumlah surat masuk dan keluar dan jumlah disposisi menggunakan Srikandi.

Untuk Pemprov Sulbar sebanyak 22.471 surat masuk dan 22.842 surat keluar.

Pada penganugerahan penghargaan tersebut Zudan Arif Fakrulloh, juga menjadi pembicara workshop penerapan aplikasi Srikandi dan penyusunan kebijakan instrumen kearsipan daerah.

Di hadapan 1.500 pengelola arsip daerah provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia, Zudan Arif Fakrulloh memaparkan keberhasilan Pemprov Sulbar dalam transformasi digital melalui aplikasi Srikandi.

Pelayanan publik di Sulbar lanjut Zudan Arif Fakrulloh, banyak terhambat akibat jarak jauh.

"Akibatnya, ketika melakukan perjalanan dinas, itu memerlukan waktu 3-4 hari. Sehingga, saya mulai menerapkan birokrasi modern dengan mengimplementasikan Srikandi," terangnya.

Saat ini lanjutnya, tanda tangan elektronik terus bergerak ke seluruh kabupaten dengan menyurat ke para bupati di Sulbar untuk menerapkan aplikasi Srikandi.

"Melalui tanda tangan elektronik ini bisa hemat kertas. Kalau sudah sampai ke desa, tidak perlu lagi bangun depo arsip sebab semua arsip bisa masuk ke hardisk dan tracking mudah sekali," jelas Zudan Arif Fakrulloh.

Selama tiga bulan menjabat di Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh mengaku telah memproses sebanyak 34 ribu surat.

"Dengan aplikasi Srikandi, saya bisa memonitor seluruh surat. Ini ciri birokrasi modern, tracking dan tracing dokumen mudah dilakukan dan bisa kelihatan pejabat yang belum membuka," kata Zudan Arif Fakrulloh.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024