Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta industri mebel domestik mencari mitra dari luar negeri agar unggul di pasar global.

Jokowi mengungkapkan saat ini industri mebel Indonesia berada di peringkat 17 dunia dengan pendapatan 2,8 miliar dolar AS, padahal potensi pasar mebel dunia mencapai 766 miliar dolar AS.

“Sekarang kok bisa no 17? ada sesuatu yang memang harus kita benarkan. Menurut saya karena kita tidak mau berpartner. Menurut saya. negara lain saling berpartner,” kata Jokowi di IFFINA 2023 Indonesia Meubel and Design Expo di Tangerang, Banten, Kamis.

Jokowi yang juga pernah menjadi pengusaha mebel, mengatakan pada dekade 1990-an, produk mebel Indonesia selalu merajai pameran-pameran di luar negeri seperti Italia, Jerman, Prancis dan negara lain. Namun saat ini, peringkat industri mebel Indonesia masih kalah dibandingkan Vietnam yang menempati peringkat dua, dan Malaysia yang berada peringkat 12.

“Padahal kita sumber dayanya, bahan baku, SDM kita sebetulnya sangat siap,” kata dia.

Presiden mendorong pelaku industri mebel domestik mencari mitra dari negara lain seperti Eropa, Amerika, China.

“Terbuka dan mau berpartner,” kata Jokowi.

Indonesia, kata Jokowi, memiliki keunggulan di industri mebel, baik dari bahan baku, sumber daya manusia, dan juga kekayaan seni dan budaya. Karena itu, jika potensi tersebut dimanfaatkan maksimal, maka industri mebel Indonesia seharusnya unggul di pasar global.

Presiden juga menceritakan dirinya sangat bersemangat menghadiri pameran mebel IFFINA 2023 ini. Dia mengaku sengaja tidur di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu (13/9) malam, ketimbang di Istana Kepresidenan Bogor agar lebih dekat dengan lokasi pameran di Tangerang, Banten.

“Ibu Jokowi di Bogor, saya di Jakarta demi Asmindo (Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia) karena terasa pulang kampung gitu kalo sudah masuk ke acara-acara Asmindo,” kata Presiden Jokowi.


Pewarta : Indra Arief Pribadi
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024