Manado (ANTARA) - Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi l, Recky W Lahope mengatakan, pengerjaan hunian tetap (huntap) warga korban abrasi pantai Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, tuntas bulan Oktober 2023.
"Pembangunan huntap bagi warga korban abrasi di Minahasa Selatan adalah proyek tahun jamak 2022-2023," kata Recky di Manado, Minggu.
Dia mengatakan, pembangunan 114 huntap di Desa Rumoong Bawah tersebut masih sementara berlangsung karena berkolaborasi dengan Cipta Karya.
"Realisasi pekerjaan hampir tuntas, sudah di atas 90 persen. Nah, memang kami mengerjakan huntap tersebut tidak sendiri karena ada pihak lain yaitu Cipta Karya yang akan membangun fasilitas lainnya," ujarnya.
Cipta Karya, kata dia, akan membangun prasarana, sarana utilitas umum atau PSU seperti gedung pertemuan hingga air bersih untuk kebutuhan warga yang akan menempati bangunan tersebut.
"Mereka (Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Utara) juga sementara melakukan pekerjaan. Di kita menargetkan pembangunan huntap selesai Oktober," katanya menegaskan.
Setelah semua pembangunan selesai, maka akan ditindaklanjuti dengan proses serah terima pekerjaan.
"Pasti ada mekanismenya standar operasional prosedur, ada proses provisional hand over atau PHO dengan pengelola yaitu Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan. Nah kita masih menunggu proses seremoni peresmian huntapnya," ujarnya.
Pada Juni 2022, abrasi pantai Amurang menelan permukiman masyarakat, fasilitas pariwisata serta infrastruktur jembatan. Warga terdampak kemudian dipindahkan ke hunian sementara sambil menunggu penyelesaian pembangunan huntap.
"Pembangunan huntap bagi warga korban abrasi di Minahasa Selatan adalah proyek tahun jamak 2022-2023," kata Recky di Manado, Minggu.
Dia mengatakan, pembangunan 114 huntap di Desa Rumoong Bawah tersebut masih sementara berlangsung karena berkolaborasi dengan Cipta Karya.
"Realisasi pekerjaan hampir tuntas, sudah di atas 90 persen. Nah, memang kami mengerjakan huntap tersebut tidak sendiri karena ada pihak lain yaitu Cipta Karya yang akan membangun fasilitas lainnya," ujarnya.
Cipta Karya, kata dia, akan membangun prasarana, sarana utilitas umum atau PSU seperti gedung pertemuan hingga air bersih untuk kebutuhan warga yang akan menempati bangunan tersebut.
"Mereka (Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Utara) juga sementara melakukan pekerjaan. Di kita menargetkan pembangunan huntap selesai Oktober," katanya menegaskan.
Setelah semua pembangunan selesai, maka akan ditindaklanjuti dengan proses serah terima pekerjaan.
"Pasti ada mekanismenya standar operasional prosedur, ada proses provisional hand over atau PHO dengan pengelola yaitu Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan. Nah kita masih menunggu proses seremoni peresmian huntapnya," ujarnya.
Pada Juni 2022, abrasi pantai Amurang menelan permukiman masyarakat, fasilitas pariwisata serta infrastruktur jembatan. Warga terdampak kemudian dipindahkan ke hunian sementara sambil menunggu penyelesaian pembangunan huntap.