Mamuju (ANTARA) - Polda Sulawesi Barat mengajak seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Mamuju Tengah untuk bersama-sama pemerintah ikut membantu penanganan stunting di daerah itu.
Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Sulbar Komisaris Besar Polisi Andarias pada penyuluhan penanggulangan stunting di Kabupaten Mamuju Tengah, Kamis menyatakan, masalah balita/anak gagal tumbuh atau kerdil/stunting bukan tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh elemen masyarakat.
"Mari bersama kita cegah peningkatan kasus stunting di Sulbar melalui edukasi menjaga gizi seimbang dan membantu menyalurkan suplai makanan maupun minuman bergizi bagi balita/anak-anak," kata Andarias
Penyuluhan dalam rangka penanggulangan stunting tersebut diikuti sejumlah elemen, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat serta sejumlah instansi yang ada di Kabupaten Mamuju Tengah.
Pada kesempatan itu, Direktur Binmas juga menyampaikan agar masyarakat ikut menjaga kamtibmas tetap kondusif di Kabupaten Mamuju Tengah.
"Mari menjaga Kabupaten Mamuju Tengah tetap kondusif apalagi saat ini kita sudah memasuki tahun politik, sehingga diharapkan peran seluruh masyarakat agar tetap menjaga situasi tetap aman," kata Andarias.
Selain memberikan materi imbauan penanganan stunting, pada kesempatan itu Direktur Binmas juga memberikan bantuan sosial berupa bahan kebutuhan pokok kepada masyarakat yang kurang mampu dan ibu-ibu yang memiliki balita.
Ia menyampaikan bahwa Polda Sulbar terus berkomitmen membantu pemerintah dalam upaya penanganan stunting di daerah itu.
Salah satunya, lanjut Andarias, dengan menggencarkan sosialisasi kepada seluruh masyarakat, agar bersama-sama melakukan upaya pencegahan stunting.
"Kami berkomitmen terus membantu dan mendukung pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di Sulbar," kata Andarias.
Sementara, Bupati Mamuju Tengah Aras Tammauni menyampaikan kesiapannya mendukung penuh Polri dalam penanganan stunting.
"Penanganan stunting itu atensi langsung Presiden RI Joko Widodo dan kami bersyukur Polri, khususnya Polda Sulbar mau menjadi jembatan sinergitas dalam mengatasi kekerdilan/balita gagal tumbuh," ujar Aras Tammauni.
Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Sulbar Komisaris Besar Polisi Andarias pada penyuluhan penanggulangan stunting di Kabupaten Mamuju Tengah, Kamis menyatakan, masalah balita/anak gagal tumbuh atau kerdil/stunting bukan tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh elemen masyarakat.
"Mari bersama kita cegah peningkatan kasus stunting di Sulbar melalui edukasi menjaga gizi seimbang dan membantu menyalurkan suplai makanan maupun minuman bergizi bagi balita/anak-anak," kata Andarias
Penyuluhan dalam rangka penanggulangan stunting tersebut diikuti sejumlah elemen, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat serta sejumlah instansi yang ada di Kabupaten Mamuju Tengah.
Pada kesempatan itu, Direktur Binmas juga menyampaikan agar masyarakat ikut menjaga kamtibmas tetap kondusif di Kabupaten Mamuju Tengah.
"Mari menjaga Kabupaten Mamuju Tengah tetap kondusif apalagi saat ini kita sudah memasuki tahun politik, sehingga diharapkan peran seluruh masyarakat agar tetap menjaga situasi tetap aman," kata Andarias.
Selain memberikan materi imbauan penanganan stunting, pada kesempatan itu Direktur Binmas juga memberikan bantuan sosial berupa bahan kebutuhan pokok kepada masyarakat yang kurang mampu dan ibu-ibu yang memiliki balita.
Ia menyampaikan bahwa Polda Sulbar terus berkomitmen membantu pemerintah dalam upaya penanganan stunting di daerah itu.
Salah satunya, lanjut Andarias, dengan menggencarkan sosialisasi kepada seluruh masyarakat, agar bersama-sama melakukan upaya pencegahan stunting.
"Kami berkomitmen terus membantu dan mendukung pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di Sulbar," kata Andarias.
Sementara, Bupati Mamuju Tengah Aras Tammauni menyampaikan kesiapannya mendukung penuh Polri dalam penanganan stunting.
"Penanganan stunting itu atensi langsung Presiden RI Joko Widodo dan kami bersyukur Polri, khususnya Polda Sulbar mau menjadi jembatan sinergitas dalam mengatasi kekerdilan/balita gagal tumbuh," ujar Aras Tammauni.