Makassar (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinisi Sulawesi Selatan menyiapkan tempat pemungutan suara (TPS) di 21 lokasi khusus yang tersebar di sejumlah daerah pada hari H Pemilihan Umum serentak 14 Februari 2024.
"TPS lokasi khusus ini diperuntukkan bagi warga binaan pemasyarakatan di Lembaga permasyarakatan atau Lapas maupun Rutan (rumah tahanan) serta di tempat pendidikan seperti Pesantren maupun di lokasi perusahaan," ujar Anggota KPU Sulsel membidangi divisi data dan informasi Romy Harminto di Makassar, Jumat.
Romy menjelaskan penyediaan TPS di lokasi khusus tersebut telah diatur dalam Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 dan Peraturan KPU nomor 7 tahun 2022. Tujuannya, mengakomodasi masyarakat tertentu untuk menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu 2024.
Dari data KPU Sulsel, sementara ini sebanyak 8.959 orang pemilih akan menyalurkan hak pilihnya di TPS lokasi khusus tersebut. Kendati demikian, pihaknya meminta KPU kabupaten dan kota terus berkoordinasi dengan pihak Lapas maupun rutan setempat terkait perkembangan jumlah penghuninya.
"Dari 21 lokasi khusus yang tersebar di Sulsel dengan data pemilih sementara delapan ribuan telah disiapkan 45 TPS. Tapi ini terbagi lagi, ada di Lapas, Rutan, dan ada pula di luar dari Rutan serta Lapas," sebutnya.
Mantan Anggota KPU Makassar ini mengemukakan pemilih yang menyalurkan hak pilihnya di lokasi khusus tersebut karena tidak dapat memilih di TPS asal domisilinya saat hari H pemilihan.
Lokasi khusus yang dimaksudkan seperti Lapas, Rutan, panti sosial atau rehabilitasi, lokasi bencana, daerah konflik, dan lokasi lainnya dengan kriteria pemilih pada hari H tidak dapat menggunakan hak pilihnya sesuai dengan domisili KTP. Pemilih terkonsentrasi di suatu tempat dan jumlah pemilih dapat dibentuk paling sedikit satu TPS.
Sedangkan untuk total TPS reguler di Sulsel berjumlah 26.357 TPS tersebar di 24 kabupaten dan kota, dengan jumlah kelurahan dan desa sebanyak 3.059 serta 313 kecamatan se-Sulsel. Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Sulsel sebanyak 6.670. 582 pemilih yakni pemilih laki-laki sebanyak 3. 244. 626 orang dan perempuan 3.425.965 orang.
"TPS lokasi khusus ini diperuntukkan bagi warga binaan pemasyarakatan di Lembaga permasyarakatan atau Lapas maupun Rutan (rumah tahanan) serta di tempat pendidikan seperti Pesantren maupun di lokasi perusahaan," ujar Anggota KPU Sulsel membidangi divisi data dan informasi Romy Harminto di Makassar, Jumat.
Romy menjelaskan penyediaan TPS di lokasi khusus tersebut telah diatur dalam Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 dan Peraturan KPU nomor 7 tahun 2022. Tujuannya, mengakomodasi masyarakat tertentu untuk menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu 2024.
Dari data KPU Sulsel, sementara ini sebanyak 8.959 orang pemilih akan menyalurkan hak pilihnya di TPS lokasi khusus tersebut. Kendati demikian, pihaknya meminta KPU kabupaten dan kota terus berkoordinasi dengan pihak Lapas maupun rutan setempat terkait perkembangan jumlah penghuninya.
"Dari 21 lokasi khusus yang tersebar di Sulsel dengan data pemilih sementara delapan ribuan telah disiapkan 45 TPS. Tapi ini terbagi lagi, ada di Lapas, Rutan, dan ada pula di luar dari Rutan serta Lapas," sebutnya.
Mantan Anggota KPU Makassar ini mengemukakan pemilih yang menyalurkan hak pilihnya di lokasi khusus tersebut karena tidak dapat memilih di TPS asal domisilinya saat hari H pemilihan.
Lokasi khusus yang dimaksudkan seperti Lapas, Rutan, panti sosial atau rehabilitasi, lokasi bencana, daerah konflik, dan lokasi lainnya dengan kriteria pemilih pada hari H tidak dapat menggunakan hak pilihnya sesuai dengan domisili KTP. Pemilih terkonsentrasi di suatu tempat dan jumlah pemilih dapat dibentuk paling sedikit satu TPS.
Sedangkan untuk total TPS reguler di Sulsel berjumlah 26.357 TPS tersebar di 24 kabupaten dan kota, dengan jumlah kelurahan dan desa sebanyak 3.059 serta 313 kecamatan se-Sulsel. Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Sulsel sebanyak 6.670. 582 pemilih yakni pemilih laki-laki sebanyak 3. 244. 626 orang dan perempuan 3.425.965 orang.