Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) menyediakan lahan sekitar 680 hektare untuk pengembangan produksi pisang di daerah itu.
Kadis TPH-BUN Imran Jauzi di Makassar, Sabtu, mengatakan lahan yang telah diidentifikasi adalah lahan yang selama ini tidak terpakai dan yang dimiliki oleh Dinas sebagai aset Pemprov Sulsel sekitar 150-200 hektare yang bisa dimaksimalkan dan ada di beberapa titik seperti Soppeng, Bulukumba, Maros, dan Bone.
Selanjutnya, lahan masyarakat dan sampai saat ini sudah tersedia 480 hektare dari sembilan kabupaten kota yang menyatakan siap.
"Ini akan kita maksimalkan sebagai lahan pisang. Dan nantinya akan dijadikan sebagai kebun percontohan, jadi masyarakat sekitar bisa melihat langsung cara menanam pisang dengan baik," ujarnya menindaklanjuti hasil Rapat Koordinasi (Rakor) Gemar Menanam Pisang Pemprov Sulsel.
Ia menjelaskan gerakan menanam pisang Pemprov Sulsel ini memang tidak hanya untuk kelompok tapi pribadi juga bisa. Selain itu, ada juga yang pinjam pakai seperti lahan di BTPN untuk jangka pendek. Rencananya, dipinjamkan 200 hektare untuk ditanami, namun tetap di monitoring dan evaluasi.
"Mereka juga harus mengajukan proposal dan harus dilihat lahannya. Karena setiap bantuan dari pemerintah itu, harus berbasis kelompok tani dan kita pastikan kelompoknya betul-betul ada," urainya
Menurut Imran Jauzi, pembagian bibit pisang nantinya akan menjadi faktor utama dalam kegiatan Gemar Menanam Pisang. Alasannya karena membutuhkan bibit dalam jumlah yang sangat banyak.
Dalam kondisi yang ideal, kata Imran, satu hektare kebun pisang membutuhkan seribu bibit pisang. "Jadi, jika kita mendapatkan 100 ribu hektare di kali seribu berarti kita membutuhkan 100 juta bibit pisang," ujarnya.*
Kadis TPH-BUN Imran Jauzi di Makassar, Sabtu, mengatakan lahan yang telah diidentifikasi adalah lahan yang selama ini tidak terpakai dan yang dimiliki oleh Dinas sebagai aset Pemprov Sulsel sekitar 150-200 hektare yang bisa dimaksimalkan dan ada di beberapa titik seperti Soppeng, Bulukumba, Maros, dan Bone.
Selanjutnya, lahan masyarakat dan sampai saat ini sudah tersedia 480 hektare dari sembilan kabupaten kota yang menyatakan siap.
"Ini akan kita maksimalkan sebagai lahan pisang. Dan nantinya akan dijadikan sebagai kebun percontohan, jadi masyarakat sekitar bisa melihat langsung cara menanam pisang dengan baik," ujarnya menindaklanjuti hasil Rapat Koordinasi (Rakor) Gemar Menanam Pisang Pemprov Sulsel.
Ia menjelaskan gerakan menanam pisang Pemprov Sulsel ini memang tidak hanya untuk kelompok tapi pribadi juga bisa. Selain itu, ada juga yang pinjam pakai seperti lahan di BTPN untuk jangka pendek. Rencananya, dipinjamkan 200 hektare untuk ditanami, namun tetap di monitoring dan evaluasi.
"Mereka juga harus mengajukan proposal dan harus dilihat lahannya. Karena setiap bantuan dari pemerintah itu, harus berbasis kelompok tani dan kita pastikan kelompoknya betul-betul ada," urainya
Menurut Imran Jauzi, pembagian bibit pisang nantinya akan menjadi faktor utama dalam kegiatan Gemar Menanam Pisang. Alasannya karena membutuhkan bibit dalam jumlah yang sangat banyak.
Dalam kondisi yang ideal, kata Imran, satu hektare kebun pisang membutuhkan seribu bibit pisang. "Jadi, jika kita mendapatkan 100 ribu hektare di kali seribu berarti kita membutuhkan 100 juta bibit pisang," ujarnya.*