Makassar (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kota Makassar Sulawesi Selatan mendorong peningkatan daya saing produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar dapat berkiprah di pasar mancanegara.
"Kontribusi UMKM dalam perputaran ekonomi sangat besar setidaknya mencapai 90 persen, karena itu kita mendorong agar dapat meningkatkan daya saing agar juga dapat menembus pasar mancanegara," kata Kepala Diskop UKM Kota Makassar Sri Sulsilawati di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan potensi UMKM di Kota Makassar sangat layak diperhitungkan, mengingat dari data base diketahui terdapat sekitar 19.000 ribu UMKM.
Sementara dari pendataan tersebut didominasi UMKM yang bergerak di bidang usaha kuliner yakni sekitar 5.000 UMKM.
Menurut Sri, pihaknya terus memberikan stimulus yang membangun agar UMKM dapat memiliki daya saing.
Hal itu dilakukan dalam bentuk pendampingan dan pelatihan serta menggali potensi-potensi UMKM baru.
Potensi-potensi itu akan dihubungkan dengan program unggulan Lorong wisata.
"Dalam hal ini potensi UMKM berbasis lorong akan didorong untuk membangun badan usaha lorong atau (Bulo) untuk kemandirian ekonomi," ujarnya.
"Kontribusi UMKM dalam perputaran ekonomi sangat besar setidaknya mencapai 90 persen, karena itu kita mendorong agar dapat meningkatkan daya saing agar juga dapat menembus pasar mancanegara," kata Kepala Diskop UKM Kota Makassar Sri Sulsilawati di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan potensi UMKM di Kota Makassar sangat layak diperhitungkan, mengingat dari data base diketahui terdapat sekitar 19.000 ribu UMKM.
Sementara dari pendataan tersebut didominasi UMKM yang bergerak di bidang usaha kuliner yakni sekitar 5.000 UMKM.
Menurut Sri, pihaknya terus memberikan stimulus yang membangun agar UMKM dapat memiliki daya saing.
Hal itu dilakukan dalam bentuk pendampingan dan pelatihan serta menggali potensi-potensi UMKM baru.
Potensi-potensi itu akan dihubungkan dengan program unggulan Lorong wisata.
"Dalam hal ini potensi UMKM berbasis lorong akan didorong untuk membangun badan usaha lorong atau (Bulo) untuk kemandirian ekonomi," ujarnya.