Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PLHK) Sulawesi Selatan Andi Hasbi mengungkapkan bahwa seorang warga di Kabupaten Bone meninggal akibat kebakaran lahan perkebunan miliknya sendiri.

"Saya baru saja dapat laporan siang ini bahwa ada korban jiwa dari kebakaran lahan perkebunan di Kabupaten Bone, ini sudah ditangani kepolisian setempat," kata Hasbi di Makassar, Rabu (4/10).

Berdasarkan informasi yang dia terima dari pihak UPT Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kabupaten Bone, korban telah melakukan aktivitas pembersihan di lahan perkebunannya dengan cara membakar.

"Korban ini terjebak di lahan perkebunannya sendiri pada saat terjadi kebakaran," kata dia.

Hasbi menyayangkan adanya korban jiwa akibat kebakaran hutan dan lahan yang telah diwaspadai sebelumnya. Dia menyebut pihaknya telah melakukan koordinasi dengan para UPT KPH yang tersebar di kabupaten/kota untuk mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktifitas berisiko di masa el Nino yang mengakibatkan kekeringan ekstrem dan berpotensi terjadi kebakaran hutan maupun lahan.

Hasbi menyebut kebakaran hutan dan lahan terus meningkat sejak Mei 2023. Sehingga tercatat kebakaran lahan dan hutan di Sulsel sebanyak 285 hektar tersebar di beberapa titik, di antaranya Luwu Timur, Gowa, Soppeng, Barru, Tana Toraja dan Toraja Utara.

"Kebakaran ini didominasi dari lahan masyarakat sekitar 60 persen," tambah Hasbi.

Dia mengatakan akan segera melakukan rapat koordinasi bersama pihak kabupaten/kota serta BMKG terkait upaya mitigasi dan penanganan kekeringan ekstrem sebagai dampak el Nino. Apalagi diprediksi bahwa kemungkinan jumlah kebakaran lahan dan hutan berpotensi meningkat hingga Oktober mendatang.

Sebelumnya, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Makassar Hanafi Hamzah meminta masyarakat dan pemerintah waspada terhadap kebakaran hutan yang berpotensi terjadi pada musim kemarau tahun 2023 ini sebagai dampak fenomena El Nino.

"Kita khawatirkan potensi kebakaran hutan di musim kemarau, ini hampir sama setiap tahun. Tetapi tahun 2023 ini diprediksi kekeringan yang terjadi lebih ekstrem dan ini harus diwaspadai," katanya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024