Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengatakan negara-negara pulau dan kepulauan yang tergabung dalam KTT Archipelagic and Island State (AIS) merupakan negara yang paling rentan terdampak perubahan iklim.

"Jadi, negara kepulauan dan negara pulau ini adalah negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim," kata Presiden Widodo dalam keterangannya usai menutup KTT AIS di Bali, Rabu.

Menurut Presiden, dibutuhkan inovasi dan teknologi untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

Jokowi menambahkan AIS Forum mendorong pengembangan inovasi yang mencakup empat area kerja sama, yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, implementasi ekonomi biru, perlindungan ekosistem laut, dan kemajuan tata kelola laut yang baik.

"Dan sebagai negara kepulauan tentu ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat karena laut adalah sumber kehidupan, utamanya nelayan. Dan inovasi yang ditemukan dapat kita terapkan. Saya kira yang paling penting itu," jelasnya.

Baca juga: Presiden Jokowi tegaskan Indonesia konsisten suarakan negara berkembang

Dalam paparannya, Presiden Jokowi menjelaskan pelaksanaan KTT AIS merupakan salah satu komitmen Indonesia untuk bekerja sama di level yang lebih tinggi, serta menjadi organisasi internasional dalam melakukan langkah-langkah konkret untuk penanganan isu kawasan dan isu dunia, serta untuk terus menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang dan negara-negara kepulauan.

KTT AIS sepakat untuk memegang prinsip solidaritas kesetaraan dan inklusivitas sebagai landasan bersama dalam bekerja sama.

Baca juga: Indonesia mengajak negara AIS Forum bersama hadapi tantangan global

Pewarta : Rangga Pandu Asmara Jingga, Yashinta Difa Pramudya
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024