Makassar (ANTARA Sulsel) - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Sulawesi Selatan menyakini pencalegkan Akbar Faisal tidak akan terpengaruh dengan mundurnya Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem Bone Andi Dedhy Sendhy.

"Mundurnya Bappilu Bone tidak akan mempengaruhi ketokohan Akbar Faisal. Simpul-simpul caleg di Nasdem itu sudah terbangun lama. Ideologi kita juga jelas, saya kira kalaupun itu ada namun sangat kecil," jelas Sekretaris DPW NasDem Sulsel Arum Spink, di Makassar, Kamis.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem Bone Andi Dedhy Sendhy, sebelumnya telah mengundurkan dari partai. Alasannya, partai yang dibesarkan selama dua tahun sudah mensaliminya lantaran Surat Keputusan (SK) kepengurusan DPD Partai NasDem belum juga diterbitkan.

Dedhy juga menilai adanya intimidasi dari salah satu Caleg DPR-RI yang ingin meminta suaka alias dukungan dari Ketua DPD dengan cara menahan diterbitkannya SK kepengurusan DPD NasDem Bone ke pihak DPD Bone.

Terkait kondisi tersebut, kata dia, pihaknya tetap menyiapkan antsipasi demi meminimalkan kemungkinan terhadap peluang caleg. Pihaknya juga percaya jika caleg NasDem khususnya Akbar Faisal memiliki kapabilitas dalam menarik simpati pemilih.

"Akbar Faisal memang akan maju di Dapil Sulsel II yang juga meliputi Kabupaten Bone. Namun soal ada pengaruh atau tidak, saya kira bisa diantisipasi," kata Arum.

Akbar Faisal yang mengendarai Partai NasDem memang salah satu Caleg yang kembali bertarung merebut jatah kursi Senayan di Dapil Sulsel II yang meliputi Kabupaten Bone, Sinjai, Maros, Pangkep, Barru, Wajo, Soppeng dan Kota Parepare.

Untuk Dapil Sulsel II yang juga disebut "Dapil neraka" tersebut, mantan anggota DPR RI tersebut akan menghadapi sejumlah pesaing berat diantaranya Syamsul Bachri, Andi Rio Idris Padjalangi, Basri Sidehabi, Jafar Hafsah, Gaffar Patappe, Andi Taufan Tiro, dan Rahman Halid.

Dapil ini juga diikuti HM Malkam Amin serta Irsan Idris Galigo yang juga mengendarai partai bentukan Surya Paloh tersebut.

Tokoh lain yang dinilai memiliki peluang lolos yakni Andi M Ghalib dan Andi Rudiyanto Asapa. Ghalib adalah mantan Dubes RI untuk India dan pernah menjadi wakil gubernur Sulsel. Sementara Rudiyanto Asapa merupakan mantan bupati Sinjai dua periode.

Begitupun dengan sosok Andi Yuliani Paris. Politikus PAN itu nyaris lolos ke Senayan periode lalu. Suaranya hanya kalah tipis dari Andi Taufan Tiro yang akhirnya terpilih. Yuliani memeroleh 36.395 suara, sementara Taufan Tiro 38.476 suara. Agus Setiawan

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024