Mamuju (ANTARA Sulbar) - Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Barat memantau pelaksanaan pembangunan pasar Pambusuang, Kecamatan Pambusuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman).

"Kami akan memantau dan memonitor pembangunan pasar Pambasuang, dan kalau ditemukan penyimpangan, akan ditindak dan diproses hukum," kata Kepala Koperindag Sulbar, Asir T Mangopo, diMamuju, Sabtu.

Ia mengatakan, pihaknya tidak akan membiarkan terjadi masalah pembangunan pasar Pambusuang yang dibutuhkan masyarakat dalam melaksanakan aktivitas jual beli mendorong pembangunan daerah.

Pihaknya akan menurunkan tim memastikan pasar Pambusuang dikerjakan dengan baik oleh rekanan kontraktornya dan tidak menimbulkan masalah.

"Kami baru tahu kalau ada masalah pembangunan pasar Pambusuang, sehingga akan diambil langkah tegas dan cepat agar kontraktornya dapat bekerja maksimal melaksanakan pembangunan pasar Pambusuang," katanya.

Menurut dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Koperindag Kabupaten Polman, agar tidak ada lagi masalah dalam pembangunan pasar Pambusuang yang dapat merugikan masyarakat.

Sebelumnya ratusan warga melakukan unjuk rasa untuk memprotes pembangunan pasar di Pambusuang karena dianggap dikerjakan menyalahi bestek.

Warga masyarakat, tokoh agama dan pedagang mendemo dengan cara mendatangi lokasi pembangunan pasar Kecamatan Pambusuang untuk menemui kontraktor dan konsultan proyek pasar tersebut, namun mereka tidak berhasil menemuinya.

Menurut Sahid, salah seorang warga, para pekerja proyek pasar Pambusuang sudah mengakui jika proyek pasar Pambusuang dikerjakan tidak sesuai bestek, karena campuran semen proyek tersebut menyalahi bestek.

"Seharusnya campuran antara semen dan pasir pada bestek proyek pasar tersebut satu berbanding tiga, namun ternyata proyek tersebut dikerjakan dengan campuran semen satu berbanding lima sehingga pekerjaan tersebut dikerjakan menyalahi aturan," katanya.

Masyarakat mengetahui jika pasar tersebut dikerjakan tidak sesuai bestek setelah lantai dua pasar itu roboh.

Warga yang khawatir bangunan pasar berpotensi membawa bencana karena dianggap rawan roboh, melakukan unjukrasa untuk meminta pasar itu dibangun ulang.

Ia meminta agar pemerintah segera turun tangan menyelesaikan pembangunan proyek pasar yang menggunakan anggaran APBN sebesar Rp5.4 miliar tersebut untuk dibangun ulang, dan dikerjakan sesuai bestek. N Sunarto

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024