Makassar (ANTARA) - Pengamat Komunikasi Budaya dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) DR Hadawiah Hatita mengatakan tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Cikoang, Kabupaten Takalar merupakan sarana perekat komunikasi budaya Islam sebagai bagian dari realitas sosial.

"Maulid Lompoa (besar) di Cikoang ini adalah salah satu siar Islam sebagai komunikasi budaya Islam yang sebagai realitas sosial dan interaksi masyarakat Islam yang mungkin setiap daerah berbeda caranya namun sama tujuannya," kata Hadawiah Hatita di Makassar, Sabtu.

Menurut dia, kesamaan tujuan itu merupakan perekat umat Islam dan sebagai pengingat akan hari lahir Nabi sebagai Rasul yang sudah terbangun sebagai realitas sosial di masyarakat yang terus-menerus akan di turunkan ke generasi muda melalui komunikasi budaya. 

Dia mengatakan Maulid Nabi adalah bulan kegembiraan umat Islam seperti halnya bulan Islam lainnya, namun bulan Maulud itu memiliki kegembiraan tersendiri, karena dihiasi berbagai bentuk kegembiraan sesuai karakter masyarakat itu sendiri yang telah terbangun dari tahun ke tahun.

Bahkan dalam perkembangannya, lanjut dia, seringkali terjadi  perbedaan karena mengalami pergeseran sesuai zaman, namun maknanya sama sebagai sebuah kegembiaraan dan siar Islam.

"Karena itu, Maulid Lompoa Cikoang sebagai salah satu kekayaan budaya di Sulsel haris dilestarikan sebagai sebuah komunikasi dan siar Islam," katanya.

Cikoang adalah sebuah nama desa di Kabupaten Takalar dengan warga yang sebagian besar adalah nelayan dan petani. Desa Cikoang ini memiliki 5 dusun yang jumlah warganya mencapai 3.569 jiwa dengan 1.021 jumlah kepala keluarga.

Warga desa cikoang dikenal sangat kental dengan tradisi dan adat istiadat, terbukti tradisi Maulid Lompoa masih terjaga hingga saat ini.

Menurut tokoh adat di Desa Cikoang Rahmollah, Maulid Cikoang awali dengan masuknya agama Islam yang disebarkan oleh ulama dari Aceh dan garis keturunannya bernama Sayyid Jalaludin bin Muhammad Wahid dan menetap di cikoang pada tahun 1633 Masehi.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024