Kendari (ANTARA Sulsel) - Ketua Badan Pengawas Pemilu pusat Muhammad meminta masyarakat tidak menjadi golongan putih atau golput saat Pemilu 2014.

"Kertas suara yang tidak terpakai karena pemilih memilih golput atau tidak menyalurkan hak suaranya, berpotensi disalahgunakan panitia pemungutan suara (PPS) di TPS untuk diberikan kepada caleg yang mereka kehendaki," katanya di Kendari, Sabtu.

Oleh karena itu, kata dia, agar kertas suara tidak disalahgunakan oleh petugas PPS dengan memberikannya kepada caleg yang dikendaki petugas PPS, masyarakat pemilih sebaiknya ikut menyalurkan hak suara di TPS.

"Dengan menyalurkan hak suara di TPS, masyarakat sudah ikut berpartipasi mencegah kecurangan dalam pencoblosan kertas suara Pemilu," katanya.

Ia mengatakan, makna golput saat ini sudah bergeser dari golongan putih atau tidak ikut memilih salah satu partai atau caleg, menjadi golongan pencari uang tunai.

Golongan tersebut lanjutnya, berupaya menghubungi beberapa caleg atau parpol lalu meminta uang.

"Saat hari pencoblosan yang bersangkutan tidak ikut mencoblos dengan alasan golpput. Golput seperti inilah yang menjadi golongan pencari ruang tunai," katanya.

Masyarakat hendaknya menghindari kedua golput tersebut karena hal itu, hanya akan merusak tatanan demokrasi yang sedang dibangun bersama-sama seluruh elemen bangsa.

"Jangan kita kita nodai pesta demokrasi lima tahunan ini dengan permainan politik uang. Hal itu selain akan mengurangi kualitas demokrasi, juga bisa melahirkan wakil-wakil rakyat yang tidak berkualitas," katanya. 
Masduki Attamami


Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024