Polman (ANTARA) - Siswa Madrasah Tsanawiah (MTsn) di Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) diperkenalkan dengan cara pengolahan biji kakao menjadi makanan dan minuman cokelat.
"Ratusan siswa MTsn 1 Kabupaten Polewali Mandar telah mengunjungi salah satu pabrik pengolahan minuman kakao di Polewali Mandar yakni PT Putra Mataram," kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Polewali Mandar, Syafruddin Baderung di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan para siswa yang didampingi guru mereka mengunjungi pabrik minuman kakao tersebut untuk mempelajari tahapan dan cara pembuatan makanan dan minuman cokelat.
"Para siswa madrasah tersebut, juga diperlihatkan contoh kegiatan atau gambaran pekerjaan yang akan dilakukan oleh peserta didik setelah selesai menempuh pendidikan," katanya.
Menurut dia, kegiatan tersebut juga merupakan bagian pembelajaran di luar lingkungan madrasah untuk menambah wawasan siswa madrasah.
"Ruang produksi dan alat yang digunakan untuk membuat minuman cokelat telah diperkenalkan kepada siswa madrasah, yang juga telah melihat ruangan pembuatan minuman cokelat dengan memakai baju khusus," katanya.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi siswa madrasah agar dapat lebih memiliki wawasan luas untuk lebih mengenal dunia kerja secara nyata.
Sementara itu Chief Executive Officer (CEO) CV Putra Mataram Sedalu Dheny Frisandy Nur mengatakan sebelumnya perusahaan itu hanya menghasilkan pendapatan sekitar Rp1 juta per bulan. Namun berkat kerja keras dan kesabaran, usahanya tersebut mampu menghasilkan pendapatan hingga ratusan juta per bulan.
Usaha pengolahan kakao tersebut, lanjutnya, kini memiliki 18 orang karyawan dengan aset usaha mencapai Rp5 miliar.
Ia berharap agar siswa madrasah kelak dapat memulai bisnis yang dikelola dengan bekerja keras dan tekad kuat, serta tidak malas, agar bisnis bertahan dan berdaya saing.
"Ratusan siswa MTsn 1 Kabupaten Polewali Mandar telah mengunjungi salah satu pabrik pengolahan minuman kakao di Polewali Mandar yakni PT Putra Mataram," kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Polewali Mandar, Syafruddin Baderung di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan para siswa yang didampingi guru mereka mengunjungi pabrik minuman kakao tersebut untuk mempelajari tahapan dan cara pembuatan makanan dan minuman cokelat.
"Para siswa madrasah tersebut, juga diperlihatkan contoh kegiatan atau gambaran pekerjaan yang akan dilakukan oleh peserta didik setelah selesai menempuh pendidikan," katanya.
Menurut dia, kegiatan tersebut juga merupakan bagian pembelajaran di luar lingkungan madrasah untuk menambah wawasan siswa madrasah.
"Ruang produksi dan alat yang digunakan untuk membuat minuman cokelat telah diperkenalkan kepada siswa madrasah, yang juga telah melihat ruangan pembuatan minuman cokelat dengan memakai baju khusus," katanya.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi siswa madrasah agar dapat lebih memiliki wawasan luas untuk lebih mengenal dunia kerja secara nyata.
Sementara itu Chief Executive Officer (CEO) CV Putra Mataram Sedalu Dheny Frisandy Nur mengatakan sebelumnya perusahaan itu hanya menghasilkan pendapatan sekitar Rp1 juta per bulan. Namun berkat kerja keras dan kesabaran, usahanya tersebut mampu menghasilkan pendapatan hingga ratusan juta per bulan.
Usaha pengolahan kakao tersebut, lanjutnya, kini memiliki 18 orang karyawan dengan aset usaha mencapai Rp5 miliar.
Ia berharap agar siswa madrasah kelak dapat memulai bisnis yang dikelola dengan bekerja keras dan tekad kuat, serta tidak malas, agar bisnis bertahan dan berdaya saing.